Nasional

BGN Sebut Susu dalam Program MBG Bukan Keputusan Spontan

Koranriau.co.id-

BGN Sebut Susu dalam Program MBG Bukan Keputusan Spontan
Paket Makanan Bergizi Gratis seri Ramadhan untuk siswa Sekolah Menengah Atas dipersiapkan di dapur Borneo Catering Service, Pontianak, Kalimantan Barat, Senin (10/3/2025(Emporio FOTO/Jessica Wuysang/rwa.)

SUSU disebut jadi elemen penting dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) dinilai menjadi komponen penting dalam mendukung tumbuh kembang anak Indonesia secara optimal. Tim Pakar Bidang Susu Badan Gizi Nasional (BGN) sekaligus Guru Besar Ilmu dan Teknologi Susu Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Epi Taufik menegaskan kehadiran susu dalam MBG bukan keputusan spontan, melainkan hasil dari kajian ilmiah dan kebijakan berbasis bukti.

Menurut Epi, seluruh panduan makan (dietary guidance) di sejumlah negara seperti Malaysia, Jepang, dan Tiongkok, termasuk panduan gizi seimbang Isi Piringku dari Kementerian Kesehatan RI dan prinsip B2SA (beragam, bergizi, seimbang, dan aman) dari Bapanas RI, selalu menempatkan susu sebagai bagian penting.

“Susu merupakan paket gizi lengkap yang mengandung 13 zat gizi esensial, seperti protein, kalsium, dan vitamin D. Kandungan ini sangat penting bagi anak usia sekolah untuk mendukung pertumbuhan tulang, perkembangan otak, dan imunitas tubuh,” ujar Prof Epi dalam keterangan resmi, Minggu (12/10).

Ia menjelaskan, masa usia 9–12 tahun merupakan periode peak growth velocity, ketika anak mengalami percepatan pertumbuhan tinggi badan dan peningkatan kebutuhan energi.

“Kandungan kalsium dari makanan harian biasanya baru memenuhi 7–12 persen dari kebutuhan harian. Tambahan dari susu membantu menutup kekurangan itu agar pertumbuhan anak optimal,” jelasnya.

Selain manfaat gizi, kehadiran susu dalam program MBG juga memberikan efek ekonomi berantai. Kepala Biro Hukum dan Humas BGN Khairul Hidayati menuturkan, kebijakan yang mewajibkan minimal 20 persen kandungan susu segar dalam setiap produk MBG turut membuka pasar luas bagi peternak rakyat di berbagai daerah.

“Susu dalam MBG bukan hanya menyehatkan anak-anak, tapi juga menghidupkan ekonomi desa. Peternak lokal kini memiliki pasar yang stabil dan berkelanjutan,” katanya.

Khairul menambahkan, program MBG merupakan bagian dari pelaksanaan 8 Program Hasil Terbaik Cepat pemerintahan Prabowo-Gibran, salah satunya pemberian makan siang dan susu gratis bagi anak sekolah serta santri.

“MBG bukan sekadar program gizi, tapi wujud nyata janji pemerintah untuk membangun generasi Indonesia yang sehat, kuat, dan cerdas. Setiap gelas susu yang diminum anak-anak sekolah adalah investasi masa depan bangsa,” ujarnya.

Ia menegaskan, BGN akan terus memastikan pelaksanaan MBG berjalan dengan prinsip gizi seimbang, transparansi, dan pemberdayaan ekonomi lokal. Selain diharapkan menekan angka stunting, program ini juga bertujuan menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pola makan sehat berbasis pangan lokal.

“Susu dalam MBG adalah simbol sederhana dari perubahan besar: dari kebijakan gizi menjadi gerakan nasional untuk mencerdaskan bangsa,” tutup Hida. (H-4)

Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://mediaindonesia.com/humaniora/819950/bgn-sebut-susu-dalam-program-mbg-bukan-keputusan-spontan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *