BGN Tutup Sementara Dapur MBG Cisarua Imbas Kasus Keracunan
Ekonomi

BGN Tutup Sementara Dapur MBG Cisarua Imbas Kasus Keracunan

Koranriau.co.id –


Jakarta, CNN Indonesia

Badan Gizi Nasional (BGN) menghentikan sementara Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Cisarua, Bandung Barat, Jawa Barat usai terjadi kasus keracunan.

Wakil Kepala BGN Nanik S Deyang mengatakan langkah itu dilakukan setelah BGN menurunkan Tim Investigasi Independen bersama Kedeputian Pemantauan dan Pengawasan (Tauwas) untuk menindaklanjuti kasus keracunan di SMPN 1 Cisarua.

“Kami sangat menyesalkan insiden ini. Kami telah mengirim tim investigasi untuk memastikan penyebabnya dan memastikan seluruh penerima manfaat mendapatkan penanganan yang layak,” ujar Nanik dalam keterangan tertulis, Jumat (17/10).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, Ketua Tim Investigasi Independen BGN Karimah Muhammad mengatakan pihaknya telah menyambangi dua unit dapur MBG yang bertanggung jawab dalam pendistribusian, yakni SPPG Cisarua Jambudipa 1 dan SPPG Cisarua Pasirlangu. Keduanya berada di bawah naungan Yayasan Tarbiyatul Qur’an Cisarua (TARBIQU).



Ia mengatakan pada 14 Oktober kemarin, sebanyak 115 siswa SMPN 1 Cisarua mengalami gejala pusing, mual, dan muntah. Mereka pusing, mual, dan muntah, setelah mengonsumsi menu MBG dari SPPG Jambudipa 1.

Hari itu menu yang disiapkan adalah ayam black pepper, tahu goreng, tumis wortel kembang kol, dan buah melon.

Keesokan harinya, tujuh siswa kembali mengalami gejala serupa. Tiga di antaranya penerima hidangan MBG dari Jambudipa 1 dan 4, sementara empat siswa lainnya dari SPPG Pasirlangu, yang menyajikan menu ayam yakiniku, edamame, tempura jamur tiram, dan semangka.

Analisis sementara, tim menyebut adanya kemungkinan kontaminasi silang dari bahan pangan yang sama. Selain itu, keterlambatan penghentian distribusi dari SPPG Jambudipa 1 meski telah ada laporan KLB pukul 10.00 WIB, turut menjadi faktor risiko.

Namun, penyebab pasti dari insiden ini masih menunggu hasil dari uji laboratorium di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) setempat.

“KLB terjadi berselang 1 hari, menandakan kemungkinan kontaminasi bahan baku terutama daging ayam atau bahan olahan yang sama. Higienitas dapur dan lingkungan yang kurang baik juga jadi kemungkinan penyebab. Sementara keputusan penghentian distribusi SPPG Cisarua Jambudipa 1 yang terlambat setelah laporan KLB jam 10 pagi dari SMPN 1 Cisarua, menambah risiko,” kata Karimah.

Tim juga menemukan fakta bahwa kedua dapur itu belum sepenuhnya memenuhi standar higienitas dan keamanan pangan, mulai dari segi infrastruktur hingga peralatan yang digunakan untuk memasak. Fakta lainnya, lokasi SPPG Pasirlangu berdekatan dengan kebun warga dan ditemukan banyak lalat di area dapur.

Atas berbagai temuan di lapangan, BGN memutuskan untuk menghentikan distribusi MBG di kedua SPPG.

Selanjutnya, SPPG Jambudipa 1 dan Pasirlangu diminta segera memperbaiki infrastruktur serta wajib mengantongi Sertifikasi Laik Higiene Sanitasi (SLHS).

Sementara itu, jumlah korban dugaan keracunan usai menyantap menu MBG di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat mencapai 449 siswa dari sejumlah sekolah per Rabu kemarin.

Koordinator Posko SMPN 1 Cisarua Aep Kunaefi mengatakan para korban yang sebelumnya mengeluhkan gejala seperti mual, muntah, dan pusing, sebagian besar sudah mendapatkan penanganan cepat dari tim medis dan petugas kesehatan yang disiagakan di sekolah maupun puskesmas terdekat.

[Gambas:Video CNN]

(skt/sfr)


Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20251017123034-92-1285602/bgn-tutup-sementara-dapur-mbg-cisarua-imbas-kasus-keracunan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *