Koranriau.co.id-
Jakarta –
Berhasil mengembangkan durian jenis Black Thorn, petani asal Malaysia ini mendapat gelar kehormatan Datuk. Begini perjalanannya.
Petani durian asal Pulau Pinang, Malaysia bernama Leow Cheok Kiang menerima salah satu penghargaan tertinggi di negerinya setelah puluhan tahun menanam dan mengembangkan durian jenis Black Thorn atau Or Chee.
Dilansir dari Berita Harian (31/07/2025), dalam acara perayaan ulang tahun ke-84 Yang di-Pertua Negeri Pulau Pinang, Tun Ramli Ngah Talib, petani ini dianugerahi gelar kehormatan berupa Darjah Setia Pangkuan Negeri (DSPN) yang menyandang gelar Datuk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gelar ini diberikan sebagai bentuk penghargaan pemerintah atas jasanya memperkenalkan durian Black Thorn ke panggung nasional dan internasional.
![]() |
Leow menyatakan terkejut dan bersyukur atas penganugerahan tersebut. Ia tidak pernah menyangka petani kecil sepertinya mendapat gelar kehormatan karena menanam durian.
“Saya tidak pernah menyangkanya. Saya hanyalah seorang petani kecil yang menanam durian Black Thorn, dan ketika dihargai seperti ini merupakan suatu kehormatan yang besar,” ujarnya.
Leow memulai menanam durian sejak usianya masih 8 tahun di bawah bimbingan ayahnya. Dari kebun sederhana, ia berhasil membangun usaha durian yang kini mengelola banyak kebun dan memasarkan lebih dari 10 varietas durian di Malaysia.
Jenis durian yang ditanamnya ada Musang King, Udang Merah, dan D14. Namun durian Black Thorn tetap menjadi ikon utama sekaligus buah terlaris dalam jajaran produknya.
Rasa manis dan tekstur lembut Black Thorn telah menarik pelanggan dari berbagai penjuru dunia, meskipun promosi yang dilakukan terbilang minim. Sebagian besar pelanggan datang melalui rekomendasi mulut ke mulut.
![]() |
“Durian Black Thorn yang saya tanam memang terkenal dengan rasa manis dan kualitasnya. Meskipun tidak banyak promosi, pelanggan tetap datang melalui rekomendasi dari mulut ke mulut,” ungkap petani berusia 65 tahun tersebut.
Varietas Black Thorn juga sudah resmi dipatenkan dan terdaftar dengan nomor identifikasi yang diakui di Malaysia.
Meski meraih berbagai kesuksesan, Leow menyadari tantangan dalam dunia pertanian durian semakin berat. Ia menyebut perubahan iklim, serangan hama, dan biaya operasional yang meningkat sebagai kendala utama yang kini harus dihadapi para petani.
Ekspansi usaha pun memerlukan tenaga kerja berpengalaman dan lahan yang sesuai agar kualitas durian tetap terjaga.
Di tengah semua pencapaian itu, Leow tetap menunjukkan kerendahan hati. Ia menegaskan tidak akan menggunakan gelar Datuk sebagai alat promosi untuk usaha duriannya, karena baginya kualitas buah adalah hal yang paling utama.
Ia lebih memilih agar duriannya menjadi pusat perhatian, bukan gelarnya. Leow juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pemerintah Pulau Pinang atas pengakuan tersebut, serta kepada pelanggan yang setia mendukungnya selama bertahun-tahun.
Setelah lebih dari setengah abad berkecimpung di dunia durian, Leow merasa bersyukur masih dapat melakukan hal yang ia cintai yaitu menanam dan menyuguhkan durian berkualitas yang bisa dinikmati banyak orang.
(sob/adr)
Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://food.detik.com/info-kuliner/d-8038664/bikin-durian-black-thorn-populer-petani-ini-dapat-gelar-kehormatan-datuk