Bos Apindo Bersuara soal Pengusaha Penganut Mazhab ‘Serakahnomics’

Jakarta, CNN Indonesia —

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani mengakui ada sebagian pelaku usaha yang menjalankan praktik usaha tidak etis seperti yang disinggung Presiden Prabowo Subianto dengan istilah serakahnomics.

“Ya, mungkin ada ya semacam itu. Tentunya di Apindo kami mencoba untuk menghasilkan pengusaha-pengusaha yang baik. Ya, maksudnya tidak seperti itu,” kata Shinta saat ditemui di Kantor Pusat Apindo, Jakarta Selatan, Selasa (29/7).

Pernyataan itu merespons pidato Prabowo yang menyindir praktik bisnis yang dinilai serakah dan tidak berpihak pada rakyat kecil, terutama petani dan buruh.

Beberapa waktu lalu, Prabowo menyebut perilaku itu sebagai “hisap darah rakyat” dan memberi label “serakahnomics”, yakni pola mencari untung sebesar-besarnya tanpa memperhatikan keadilan sosial.

Shinta menyatakan bisa jadi kritik itu ditujukan pada sebagian kecil pelaku usaha yang memang belum menjalankan prinsip usaha secara berimbang.

“Ini kan kadang-kadang Pak Presiden juga mau menyindir lah mungkin pihak-pihak tertentu. Ya, mungkin saja (pelaku usaha semacam) itu ada,” ujarnya.

Menurut Shinta, Apindo justru berupaya mendorong semangat kolektif dan kolaboratif di kalangan dunia usaha. Tema Indonesia Incorporated yang diusung dalam Rapat Kerja Nasional Apindo tahun ini, kata dia, mencerminkan keinginan untuk membangun semangat kebersamaan.

“Karena saya merasa semangat ini yang harus kita bangun bersama. Karena kelihatannya saat ini optimisme kok semakin mereda,” tuturnya.

Ia juga menyinggung kondisi dunia usaha yang terpukul pada Ramadan lalu dan perlunya fokus pada solusi, bukan sekadar masalah.

Shinta menegaskan Indonesia adalah milik bersama, bukan hanya milik pemerintah atau segelintir kelompok.

“Indonesia tuh milik siapa sih? Indonesia kan milik kita bersama. Ini yang mungkin kita perlu bangun bersama,” katanya.

[Gambas:Video CNN]

(agt/agt)