Bos Danantara Respons Purbaya Sebut Himbara Kelimpungan Diberi Rp200 T
Ekonomi

Bos Danantara Respons Purbaya Sebut Himbara Kelimpungan Diberi Rp200 T

Koranriau.co.id –


Jakarta, CNN Indonesia

CEO Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara Indonesia Rosan Roeslani merespons pernyataan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang menyebut bank-bank Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) sempat kesulitan menyerap suntikan dana pemerintah Rp200 triliun.

Rosan menilai setiap bank memiliki kemampuan berbeda dalam penyaluran kredit. Menurutnya, tambahan dana yang digelontorkan Purbaya ke bank memang membawa dampak positif karena memperkuat likuiditas dan memberi ruang bagi penyaluran pinjaman dengan bunga lebih rendah.

“Ya kan setiap bank ini beda ya, kemampuan dalam segi lendingnya, dari segi penyerapannya, tetapi ini kan punya satu hal yang positif, karena ini kan juga memberikan keleluasaan likuiditas di pihak perbankan, sehingga penyaluran pendanaan dengan suku bunga yang lebih baik, lebih kompetitif juga bisa dilaksanakan,” kata Rosan di Balai Sarbini, Jakarta Selatan, Selasa (16/9).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bos Danantara itu menjelaskan bunga yang lebih kompetitif akan menguntungkan berbagai sektor, terutama swasta, karena biaya pinjaman menjadi lebih ringan. Perputaran uang yang lebih cepat, menurut Rosan, dapat mendorong pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.



“Ini diharapkan bisa memberikan perekonomian ini bisa menjadi lebih terbantu lagi, lebih meningkat lagi, karena dengan ini kan uang yang beredar akan makin banyak,” ujarnya.

Rosan menambahkan tingkat peredaran uang di Indonesia saat ini masih tergolong rendah, yakni sekitar 41 persen-42 persen dari rasio M1-M2. Padahal, di banyak negara angka itu bisa mencapai di atas 100 persen.

Adapun rasio M1-M2 menggambarkan seberapa besar porsi uang yang langsung siap dipakai transaksi (M1, seperti uang tunai dan giro) dibandingkan dengan total uang beredar yang lebih luas (M2, termasuk tabungan dan deposito).

Semakin tinggi rasionya, semakin cepat uang berputar dalam perekonomian karena lebih banyak dana yang beredar di masyarakat, bukan hanya tersimpan di bank. Sebaliknya, rasio yang rendah menunjukkan uang lebih banyak mengendap, sehingga perputaran ekonomi cenderung lambat.

“Jadi ini adalah satu cara konkret yang nyatanya pemerintah dalam rangka membuat peredaran dana ini makin cepat dalam rangka pertumbuhan perekonomian kita akan makin meningkat,” tutur Rosan.

[Gambas:Video CNN]

Menkeu Purbaya sehari sebelumnya mengungkapkan ada bank yang sempat mengaku hanya sanggup menyerap Rp7 triliun dari suntikan Rp200 triliun.

Meski demikian, pemerintah tetap memindahkan dana tersebut dari Bank Indonesia (BI) ke lima bank umum sejak 12 September lalu.

Dana itu ditempatkan di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebesar Rp55 triliun, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Rp55 triliun, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Rp55 triliun, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Rp25 triliun, dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk Rp10 triliun.

Purbaya mengatakan meski penyaluran kredit tidak bisa langsung berjalan, suntikan dana ini diyakini akan menambah likuiditas, menurunkan bunga pinjaman maupun deposito, dan mempercepat peredaran uang di masyarakat.

Pemerintah juga berencana menyiapkan panduan agar bank dapat mengalokasikan dana tersebut ke program-program prioritas bila kredit belum terserap maksimal.

(del/agt)


Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20250917105947-532-1274550/bos-danantara-respons-purbaya-sebut-himbara-kelimpungan-diberi-rp200-t

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *