Koranriau.co.id –
Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa berkelakar takut dipukuli gubernur dan bupati se-Jawa Timur (Jatim) gegara pemangkasan dana transfer ke daerah (TKD).
Hal itu disampaikan saat melakukan kunjungan kerja ke Surabaya, Jawa Timur pada Kamis (2/10).
Purbaya menyebut sempat bersua Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak, tapi tak bertemu semua bupati/wali kota.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Beberapa bupati dari beberapa tempat (Jatim) datang ke sini. Tadinya mau ketemu saya semua, untung saya cuma ketemu perwakilan. Kalau enggak, saya dipukuli tadi,” tutur Purbaya berkelakar di Gedung Keuangan Negara (GKN) Surabaya, Jawa Timur.
“Pada dasarnya begini, anggaran tahun depan (APBN 2026) kan dipotong, tahun ini (2025) juga sempat dipotong juga kan. Jadi, mereka (kepala daerah) protes, ‘Kenapa dipotong? Kami gak bisa bergerak’, kira-kira gitu,” imbuhnya.
Anak buah Presiden Prabowo Subianto itu menjelaskan alasan pemotongan anggaran TKD imbas banyak kasus penyelewengan.
Purbaya menilai tidak semua uang yang diberikan benar-benar dipakai pemerintah daerah (pemda) dengan tepat.
Kendati demikian, Purbaya berdalih pemotongan tersebut bukan dilakukan olehnya.
Ia menegaskan ada pemimpin di atasnya yang gerah melihat kelakuan pejabat daerah tersebut.
“Itu membuat pusat agak, bukan saya ya, pemimpin-pemimpin itu agak gerah dengan itu (penyelewengan anggaran pemda). Ingin mengoptimalkan,” tegas sang Bendahara Negara.
Dana TKD di RAPBN 2026 awalnya hanya Rp650 triliun alias turun 29 persen dibandingkan 2025 yang menyentuh Rp919 triliun.
Purbaya mengakui bahwa ada pemangkasan TKD senilai Rp269 triliun.
Gejolak di daerah pun pecah karena banyak pemda mengerek tarif pajak secara gila-gilaan.
Purbaya yang baru menjabat sebagai menteri keuangan pada Senin (8/9) lalu memutuskan menambah Rp43 triliun dana TKD untuk 2026, dari Rp650 triliun menjadi Rp693 triliun.
Di lain sisi, sang Bendahara Negara menjelaskan bahwa sebenarnya aliran dana yang dirasakan daerah tembus Rp1.300 triliun. Itu adalah manfaat dari program-program yang dijalankan pemerintah pusat.
“Kami tambah lagi dengan Rp43 triliun transfer ke daerah. Saya pikir untuk sementara sudah cukup itu. Nanti kita lihat ke depan seperti apa. Kalau dalam kuartal I-kuartal II tahun depan (2026) ekonominya membaik dan uang saya lebih banyak daripada sebelumnya, mungkin sebagian saya akan transfer lagi ke daerah,” janji Purbaya.
(skt/sfr)
Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20251002161723-532-1280251/canda-purbaya-takut-dipukul-gubernur-bupati-gegara-tkd-disunat