Cerita Warga Bintan, Selamatkan Telur Penyu Dari Ancaman Punah
Ekonomi

Cerita Warga Bintan, Selamatkan Telur Penyu Dari Ancaman Punah

Koranriau.co.id –


Batam, CNN Indonesia

Warga Tanjung Uban Kabupaten BintanKepulauan Riau bernama Henry Ali Sirenger rela merogoh kocek pribadi demi membeli telur penyu dari nelayan agar tak dikonsumsi.

Henry bercerita selama ini sebagian nelayan pesisir Kampung Baru dan Senggiling Bintan sering kali mengonsumsi ataupun menjual telur penyu yang mereka temukan. Padahal, penyu termasuk salah satu hewan yang dilindungi karena terancam punah.

Ia akhirnya berinisiatif membeli telur penyu dari para nelayan. Yang terpenting menurut Henry adalah telur-telur itu bisa diselamatkan terlebih dahulu.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Kita beli per sarang, kita tidak dalam rangka untuk bisnis. Kita coba jelaskan ke mereka untuk pelestarian lingkungan, pelestarian alam, tidak dibisniskan dihitung satu telur berapa Rp2.000-Rp3.000, enggak. Pokoknya sarang kita ganti dengan uang, uang pengganti buat merekalah,” kata Henry kepada CNNIndonesia.com, Jum’at (3/10).



Telur-telur penyu itu kemudian dibawa ke konservasi penyu Banyan Tree. Henry dan kawan-kawan memasukkan telur penyu itu ke lubang berukuran 80 cm di pesisir pantai.

Lubang-lubang itu ditutup jaring untuk mencegah serangan predator. Setelah 50-70 hari, penyu akan menetas dari telur-telur itu, lalu dilepas ke laut.

Henry melakukan kegiatan konservasi telur penyu bekerja sama dengan para nelayan sudah sejak 2008.

“Kita sudah melepaskan kurang lebih 9.200 ekor sejak 2008. Di sini kalau yang ada di Bintan kita dapat itu, paling banyak penyu sisik,” ucapnya.

Salah satu nelayan yang bekerja sama dengan Henry, Sabri, mengatakan para nelayan memang tak tahu penyu adalah hewan yang dilindungi. Mereka baru paham hal itu setelah diberi penjelasan oleh Henry dan pemerintah setempat.

Saat ini, nelayan-nelayan di daerah itu sudah mulai paham soal konservasi penyu. Setiap musim bertelur Mei-September, para nelayan mengantar telur-telur penyu ke pusat konservasi.

“Jadi, nelayan yang mendapat telur penyu langsung antar ke tempat penetasan karena tidak begitu semakin lama penyu ini makin punah,” ujar Sabri kepada CNNIndonesia.com pada Jum’at (3/10).

Menurutnya, nelayan mendapatkan uang ganti Rp300 ribu- Rp400 ribu setiap mengantar telur penyu. Menurutnya, jumlah penyu bertelur di pesisir pantai meningkat setiap tahun berkat konservasi.

Awalnya, nelayan hanya menemukan empat sarang sepanjang musim bertelur. Setiap sarang bisa berisi 100-200 butir telur penyu.

“Alhamdulillah setiap tahun ada peningkatan yang mencapai 25 sarang. Mudah-mudahan ke depannya, lebih meningkat lagi,” ujarnya.

Penyelundupan penyu

Selain konservasi yang dilakukan Henry dan para nelayan, penyelamatan penyu juga dilakukan melalui penindakan terhadap penyelundupan. Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Pontianak Kalimantan Barat sudah dua kali menggagalkan penyelundupan telur-telur penyu tahun ini.

Sekitar 1.950 butir telur berhasil diamankan pada 17 Juni 2025. Sementara itu, 5.400 butir diamankan pada 6 Juli 2025.

Kepala Stasiun PSDKP Kalimantan Barat Bayu Yuniarto Suharto mengatakan penyeludupan telur penyu dilakukan jaringan internasional. Telur-telur itu dikirim dari Pulau Tambelan Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau dibawa ke Kalimantan Barat melalui jalur laut untuk dijual ke penadah.

Telur-telur itu kemudian dibawa ke Malaysia melalui pintu masuk perbatasan wilayah Serikin Malaysia.

Dia menyebut, penggagalan pertama jumlah telur penyu diamankan sebanyak 

“Untuk tahun 2025 ini sudah dua kali penggagalan penyeludupan telur penyu jaringan internasional,” ujar Bayu.

Warga sipil dan oknum anggota TNI AD diamankan dalam dua kali penggagalan penyelundupan telur penyu. Menurutnya, pelaku berhasil ditangkap setelah melarikan diri selama satu minggu.

Untuk pelaku sipil inisial MU proses hukumnya sudah inkrah, sedangkan untuk oknum TNI AD inisial S diserahkan ke Pomdam XII/TPR.

“Untuk yang sipil sudahi

[Gambas:Video CNN]

nkrah, terus yang oknum TNI sepertinya baru mulai proses sidang,” ucapnya.

(arp/dhf)


Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20251006123943-92-1281445/cerita-warga-bintan-selamatkan-telur-penyu-dari-ancaman-punah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *