Cha N Chill, Ketika Tradisi dan Modernitas Budaya Minum Teh Tiongkok Disatukan
Makanan

Cha N Chill, Ketika Tradisi dan Modernitas Budaya Minum Teh Tiongkok Disatukan

Koranriau.co.id-


Jakarta

Di tengah gegap gempita industri kopi, budaya teh kembali mendapat panggung istimewa di Jogja Coffee Week 2025. Melalui tea workshop Cha N Chill yang diselenggarakan oleh komunitas Acteavist di Jogja Expo Center, Sabtu (6/9), publik diajak menelusuri kekayaan tradisi teh Tiongkok yang dihadirkan dengan sentuhan modern, segar, dan relevan dengan gaya hidup masa kini.

Mengusung tema “A Modern Take in Chinese Tea Culture”, acara ini menghadirkan dua pembicara yang telah lama bergelut dalam dunia teh yakni Setyowijaya dan Cakra Virajati. Dalam workshop ini, Setyowijaya menampilkan cara menyeduh gongfucha, metode penyeduhan khas Tiongkok yang menekankan presisi, konsentrasi, dan keintiman dalam menikmati teh.

Tiga jenis teh dipilih untuk memperlihatkan kekayaan rasa dan karakter: teh kuning Emperor dari Jawa Barat, teh hijau Longjing dari Tiongkok, serta teh Puerh yang legendaris. Setyowijaya juga menerangkan menikmati teh memiliki sejumlah faktor penting.


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tea workshop bertajuk Cha N ChillTea workshop bertajuk Cha N Chill memperkenalkan budaya menyeduh teh ala Tiongkok. Foto: dok. Istimewa

Mulai dari kualitas teh, takaran, jenis air, suhu, waktu seduh, hingga alat penyeduh – semua unsur tersebut berperan besar dalam menghasilkan cita rasa dan pengalaman terbaik saat minum teh.

Melalui diskusi interaktif dan sesi penyeduhan teh, kedua pembicara mengupas bagaimana tradisi minum teh di Tiongkok tidak hanya dimaknai sebagai warisan budaya, tetapi juga sebagai medium kreatif yang bisa diinterpretasi ulang dalam gaya penyajian, ruang sosial, maupun cara menikmatinya di Indonesia.

“Teh adalah jembatan lintas generasi dan lintas budaya. Dengan pendekatan modern, kita bisa tetap merawat nilai tradisinya, sambil membuka ruang baru bagi anak muda untuk mengenal teh dalam keseharian mereka,” ujar Setyowijaya.

Tea workshop bertajuk Cha N ChillPara peserta antusias mengikuti workshop bertajuk Cha N Chill di Jogja Coffee Week 2025. Foto: dok. Istimewa

Sementara itu, Cakra Virajati menambahkan, “Di era saat ini, teh bisa menjadi ruang pertemuan, bukan sekadar minuman, melainkan pengalaman. Dari meja dialog sederhana hingga panggung besar seperti Jogja Coffee Week, teh selalu punya cara untuk mempertemukan orang.”

Acara Cha N Chill diselenggarakan oleh Acteavist, komunitas pecinta teh di Indonesia, sebagai bagian dari rangkaian Jogja Coffee Week 2025. Program ini diharapkan dapat membuka wawasan peserta mengenai ragam praktik minum teh, sekaligus menginspirasi bagaimana budaya teh Tiongkok dapat hadir dalam format yang lebih inklusif, hangat, dan kekinian.

(adr/adr)

Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://food.detik.com/berita-boga/d-8105128/cha-n-chill-ketika-tradisi-dan-modernitas-budaya-minum-teh-tiongkok-disatukan

redaksiriau
Redaksi Riau Merupakan Jurnalis Part Time Dari Koran Riau yang bekerja di beberapa media skala nasional di indonesia
https://www.koranriau.co.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *