Nasional

Ekspansi dari Hulu ke Hilir, Medco Perkuat Fondasi Ketahanan Gas Nasional

Koranriau.co.id-

Ekspansi dari Hulu ke Hilir, Medco Perkuat Fondasi Ketahanan Gas Nasional
Ilustrasi(Medco Energi)

PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) terus memperkuat peran strategisnya dalam mendukung ketahanan energi Indonesia melalui peningkatan kapasitas produksi gas. Sejumlah proyek hulu dan hilir tengah dijalankan untuk memastikan ketersediaan pasokan gas jangka panjang, termasuk optimasi produksi South Natuna Sea Block B di Laut Natuna, Kepulauan Riau, serta percepatan pengembangan Blok Bengkanai di Kalimantan Tengah.

Direktur & Chief Administrative Officer (CAO) MedcoEnergi Amri Siahaan menyampaikan, pada Juni 2025, perusahaan telah melakukan lifting minyak pertama dari Lapangan Forel di Blok B Natuna. Tambahan produksi dari Lapangan Forel dan Terubuk diperkirakan mencapai 20.000 barel minyak dan 60 juta kaki kubik gas per hari, atau total setara 30 ribu barel setara minyak per hari (mboepd). Peningkatan produksi tersebut didukung oleh lapangan Forel dan kegiatan pengeboran lanjutan, dengan sumur-sumur pengembangan mulai berproduksi pada kuartal III 2025.

“Blok ini berada di jalur yang tepat untuk meningkatkan produksi dan memperpanjang umur keekonomian aset ini,” terang Amri dalam Pubex Live MEDC secara daring dikutip Minggu (9/11).

Sementara itu, untuk Blok Bengkanai di Kalimantan Tengah, yang merupakan aset hasil akuisisi Ophir Energy pada 2019, fasilitas fase pertama telah memproduksi 20 juta kaki kubik standar gas per hari (mmscfd) dari Lapangan Kerendan. Pada fase kedua, target pengiriman gas ditingkatkan menjadi 55 mmscfd. Studi pembangunan jalur pipa sepanjang 130 kilometer (km) telah rampung. Pengaliran gas pertama ditargetkan berlangsung pada kuartal I 2029, dengan potensi produksi hingga 2053.

“Dan Medco kini menjalin kerja sama dengan perusahaan nasional untuk menyalurkan 35 billion british thermal unit per day (bbtud) per hari ke fasilitas mini gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) di Melak,” jelas Amri.

Di sektor kelistrikan, penjualan tenaga listrik Medco pada semester I 2025 tercatat sebesar 1.994 gigawatt hour (GWh), sedikit menurun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 2.003 GWh. Amri menjelaskan, penurunan ini disebabkan pemeliharaan terjadwal Pembangkit LIstrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Riau, gangguan operasional akibat gempa pada fasilitas geotermal Sarulla, serta banjir di pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) Sumbawa.

“Namun demikian, kontribusi energi terbarukan meningkat setelah mulai beroperasinya dua aset baru,” tegas Amri.

Aset tersebut ialah Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ijen di Bondowoso, Jawa Timur, dengan kapasitas 35 megawatt (MW) dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Bali Timur di Karangasem, Bali, dengan kapasitas 25 MW. Keduanya mendorong penjualan energi terbarukan tumbuh 21%.

“Dan meningkatkan porsi energi bersih menjadi 27% pada paruh pertama 2025,” tuturnya.

PLTP Ijen sendiri, lanjut Amri, mulai beroperasi pada Februari 2025 memasok listrik ke sistem Jawa melalui perjanjian jual-beli listrik jangka panjang dengan PLN. Fasilitas ini mampu melistriki sekitar 85.000 rumah tangga dan menurunkan emisi karbon hingga 230.000 ton CO2 per tahun.

“Saat ini kami menyelesaikan studi kelayakan untuk ekspansi fase 2 yang akan menambah kapasitas sebesar 20 MW,” imbuhnya.

Sementara, PLTS Bali Timur, yang beroperasi sejak Juni 2025, menghasilkan sekitar 50 GWh listrik per tahun, cukup untuk memenuhi kebutuhan sekitar 42.000 rumah tangga dan menekan lebih dari 800.000 ton emisi CO2 sepanjang umur proyek. Pada paruh kedua tahun ini, perseroan mengantisipasi kenaikan produksi seiring dimulainya pasokan listrik dari proyek ELB (Energy Listrik Batam) Expansion berkapasitas 39 MW.

“Proyek ELB Expansion memanfaatkan panas terbuang menjadi tenaga listrik sebesar 39 MW, dengan target operasi komersial pada kuartal IV tahun ini,” terangnya

Amri menegaskan Medco Energi adalah perusahaan energi yang beroperasi di Asia Tenggara dan Timur Tengah dengan fokus pada tiga lini bisnis utama, yakni minyak dan gas, tenaga listrik, serta pertambangan tembaga dan emas.

Produksi minyak dan gas terutama berasal dari Indonesia, Oman, dan Thailand, dengan panduan produksi tahun ini sebesar 155.000-160.000 barel setara minyak per hari (boepd), yang sekitar 70% merupakan gas dan 30% berupa liquid.

Melalui anak usahanya, Medco Power Indonesia, perusahaan mengelola 16 pembangkit listrik berbasis gas, panas bumi, surya, dan mini hidro di berbagai wilayah Indonesia. Pada awal semester tahun ini, penjualan listrik tercatat mencapai 1.994 GWh, dan diproyeksikan meningkat menjadi sekitar 4.300 GWh pada akhir 2025, dengan porsi energi terbarukan ditargetkan mencapai 27% dari total produksi.

Amri menegaskan komitmen perusahaan untuk berinvestasi secara terukur pada sektor migas dan ketenagalistrikan. “Sekaligus mempercepat kontribusi terhadap agenda transisi energi guna menciptakan nilai jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan,” pungkasnya. (E-3)

Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://mediaindonesia.com/ekonomi/828816/ekspansi-dari-hulu-ke-hilir-medco-perkuat-fondasi-ketahanan-gas-nasional

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *