Erick soal Ekonomi Cuma Tumbuh 4,87 Persen: Prediksinya Lebih Rendah

Jakarta, CNN Indonesia —

Menteri BUMN Erick Thohir menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia yang melambat di level 4,87 persen pada kuartal I 2025 ini masih baik, bahkan jauh di atas prediksi banyak ekonom yang memperkirakan angkanya di bawah realisasi itu.

Menurutnya, di tengah kondisi dunia yang gonjang ganjing dan tak menentu, capaian 4,87 persen cukup baik dan memuaskan.

“Pertumbuhan 4,87 persen saya rasa banyak yang pernah memprediksi jauh di bawah, artinya hasil 4,87 ini baik dan kalau kita komparasi juga dengan angka-angka di banyak negara, kita dalam kondisi yang baik dengan situasi yang seperti ini,” ujar Erick di kantornya, Senin (5/5).

Erick menyebutkan kondisi perekonomian dalam negeri mulai membaik terlihat dari nilai tukar rupiah yang perlahan mulai bangkit meski masih di atas level Rp16 ribu per dolar AS. Kemudian bursa saham atau Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga mulai menguat.

“Nah tentu, posisi ini baik dan kalau kita lihat juga bagaimana rupiah sudah mulai kembali ke arah yang baik, bursa juga sudah mulai bounce back. Saya rasa seperti yang diprediksikan oleh banyak pengamat (itu) salah, maksudnya kondisi kita baik,” jelasnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan perekonomian Indonesia tetap lebih bagus dibandingkan negara G20 lainnya meski melambat ke 4,87 persen sepanjang kuartal I-2025.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, perekonomian kuartal I 2025 ini jauh di bawah periode yang sama tahun lalu yang tercatat 5,11 persen dan 2023 yang sebesar 5,04 persen.

Menurut Airlangga, perekonomian Indonesia di tiga bulan awal tahun ini hanya kalah dari China yang tumbuh di atas 5 persen.

“Terkait dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh 4,87 persen dan untuk negara G20 kita pertumbuhannya nomor 2 tertinggi di bawah China yang tumbuh di 5,4 persen,” ujarnya dalam Konferensi Pers di Kantornya.

Sementara, dengan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura, perekonomian Indonesia jauh lebih baik pertumbuhannya.

“Kita masih di atas Malaysia yang 4,4 persen, kemudian Singapura yang 3,8 persen, kemudian Spanyol yang 2,9 persen,” pungkasnya.

[Gambas:Video CNN]

(ldy/pta)