Erick Thohir Sebut Danantara Berpotensi Jadi Bayi Ajaib, Ini Syaratnya

Jakarta, CNN Indonesia —

Menteri BUMN Erick Thohir menyebut Danantara berpotensi menjadi ‘bayi ajaib’.

Erick meminta semua pihak memberikan waktu kepada Danantara untuk berproses. Ia mencontohkan bagaimana Indonesia Investment Authority (INA) yang sebelumnya berstatus sovereign wealth fund butuh 18 bulan untuk melakukan transisi.

“Karena tidak mungkin Danantara yang baru lahir harus langsung berlari,” ucap Erick dalam Raker dan RDP dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta Pusat, Rabu (23/7).

“INA memerlukan waktu 18 bulan untuk transisi. Danantara yang jauh lebih besar dari INA, kalau bisa 6 bulan berlari ini luar biasa, ini ‘bayi ajaib’,” sambungnya.

Anak buah Presiden Prabowo Subianto itu kemudian menyinggung isu-isu negatif perihal Danantara sekarang sudah clear. Erick menyebut masalah ini terjawab dengan keterbukaan sampai good corporate governance (GCG).

Di lain sisi, Menteri Erick menegaskan Pemerintah Indonesia bersama DPR RI sama-sama ingin berbuat yang terbaik untuk bangsa dan negara.

“Tentu masukan dan beberapa solusi yang diberikan nanti akan kita tindak lanjuti. Saya rasa tekanan yang diberikan tadi mengenai posisi BUMN sebagai regulator, pengawas, tapi juga menjaga penugasan tentu dari pemerintah untuk memastikan perlindungan kepada ekonomi rakyat. Tetapi juga bagaimana kita sebagai BUMN dan khususnya Danantara tetap memberikan value creation kepada masa depan bangsa tentunya,” jelasnya.

Sementara itu, Chief Operating Officer (COO) Danantara Dony Oskaria merinci 22 program yang akan dikebut di sisa tahun ini. Program tersebut terbagi ke dalam 3 klaster.

Klaster pertama adalah program restrukturisasi. Ini meliputi restrukturisasi maskapai penerbangan, bisnis manufaktur baja, bisnis kereta api cepat, hingga bisnis asuransi.

Lalu, klaster kedua berupa streamlining serta konsolidasi bisnis BUMN. Dony menyebut akan mengonsolidasikan bisnis karya, pupuk, rumah sakit, hotel, gula, hilirisasi minyak, asuransi, manajemen aset, hingga kawasan industri.

“Dan termasuk (klaster ketiga) beberapa pengembangan bisnis yang akan kita selesaikan dalam 5 bulan ke depan. Pengembangan bisnis di bidang koperasi; pangan; pengembangan bisnis di bidang baterai; pengembangan bisnis dan melakukan transformasi bisnis semen; bisnis perbankan syariah; bisnis telekomunikasi; dan bisnis galangan kapal,” tutur Dony.

“Mudah-mudahan dalam 6 bulan ke depan kami (Danantara) mampu untuk menjalankan amanah ini dengan baik,” tandasnya.

Kelahiran Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) dibidani langsung Presiden Prabowo Subianto.

Aturannya tertuang dalam UU Nomor 1 Tahun 2025 yang merupakan revisi dari UU Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN.

[Gambas:Video CNN]

(skt/agt)