Koranriau.co.id-

SEKOLAH Gemala Ananda secara resmi menggelar Festival LANTANG, kali ini Festival LANTANG hadir sebagai sumbangsih nyata kepada lingkungan sekitar, mengajak seluruh elemen masyarakat, terutama anak-anak dan remaja, untuk terlibat dalam gerakan penyelamatan bumi.
Dengan tema “Kecil Tapi Bermakna untuk Bumi,” Festival LANTANG berusaha menumbuhkan kesadaran dan mendorong partisipasi aktif anak-anak dalam usaha pelestarian alam.
Jasmin Jasin, Kepala Sekolah SD Gemala Ananda, mengungkapkan bahwa acara ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa meskipun masih muda, anak-anak dapat memiliki peranan yang signifikan dan mampu memberi dampak yang besar.
Istilah “LANTANG” sendiri memiliki arti yang mendalam: anak-anak mengungkapkan harapan mereka. Di tengah krisis iklim yang semakin memburuk, anak-anak seringkali menjadi kelompok yang paling merasakan dampak, tetapi jarang dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan.
“Saya ingin menunjukkan bahwa anak-anak, meskipun mereka muda, mampu berpikir kritis. Mereka memiliki pandangan dan pendapat yang bisa disampaikan,” jelasnya di Jakarta Selatan (1/6).
Yoan Joice Latuasan, Ketua Penyelenggara Festival LANTANG, menyatakan bahwa tujuan utama dari festival ini tidaklah rumit.
“Kami tidak memiliki ambisi yang tinggi, hanya ingin mengajak dan mungkin menginspirasi semua orang bahwa melakukan sesuatu tidak selalu harus dalam skala besar,” ujar Yoan.
Ia menekankan pentingnya konsistensi dalam melakukan hal-hal kecil setiap hari untuk menciptakan perubahan, meskipun tidak akan terlihat langsung.
“Selama kita terus konsisten, dan mengubah cara berpikir kita untuk mulai berupaya menyelamatkan bumi, pasti akan ada hasilnya nanti,” tambah Yoan.
Anak-anak Berkreasi dan Beraksi di Festival LANTANG
Festival ini diharapkan menjadi tempat bagi anak-anak untuk menyampaikan pertanyaan, harapan, kekhawatiran, dan yang paling penting, melakukan tindakan iklim secara langsung melalui berbagai kegiatan interaktif.
Berbagai stan edukasi hadir untuk mendukung pembelajaran interaktif, di mana organisasi seperti Pusat Studi Iklim UI menyediakan materi tentang krisis iklim dan solusi yang bisa diambil.
“Anak-anak lebih efektif belajar melalui kegiatan. Jika hanya diberi tahu atau dibaca saja, kurang berdampak. Namun, jika mereka terlibat dalam kegiatan, mereka bisa melakukannya secara langsung,” kata Jasin.
Festival LANTANG menyajikan beragam aktivitas yang dirancang khusus untuk anak-anak, mulai dari sesi membaca buku untuk usia dini hingga pembuatan karya dari bahan daur ulang.
“Ada gerai-gerai di mana anak-anak bisa membuat karya menggunakan bahan-bahan yang seharusnya jadi sampah. Sebelum jadi sampah, disulap dulu sehingga menjadi sesuatu yang berguna,” jelas Jasin.
Selain itu, panggung utama juga diramaikan dengan sesi dongeng dan presentasi board game yang dibuat sendiri oleh siswa kelas 6, menampilkan hasil pembelajaran mereka tentang konservasi lingkungan.
“Kami benar-benar berusaha melakukan ini bukan hanya sekadar slogan, tetapi benar-benar sesuatu yang kita kerjakan. Walaupun kecil, tetapi jika dilakukan banyak orang, hasilnya akan terasa,” pungkasnya.
Dengan festival ini, anak-anak diharapkan dapat membangun pola pikir baru yang akan membawa dampak positif saat mereka tumbuh menjadi bagian dari masyarakat dan pemimpin di masa depan.
Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://mediaindonesia.com/humaniora/778493/festival-lantang-gerakan-generasi-muda-untuk-bumi-yang-lebih-baik