Nasional

Gus Yahya Tolak Anggapan ada 2 Ketum PBNU dan Sebut Pleno Tak Sah

Koranriau.co.id-

Gus Yahya Tolak Anggapan ada 2 Ketum PBNU dan Sebut Pleno Tak Sah
Gus Yahya.((MI/Susanto))

KETUA Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), menepis isu perpecahan dan dualisme usai rapat pleno di Hotel The Sultan, Jakarta, pada Selasa (9/12) malam yang menunjuk Zulfa Mustofa sebagai Pj Ketua Umum PBNU.

Gus Yahya menegaskan bahwa tidak mungkin ada dualisme kepemimpinan di PBNU. Ia mempertanyakan keabsahan keputusan yang diambil dalam rapat tersebut.

“Enggak, enggak mungkin ada dua, wong… tidak mungkin ada dua,” kata Gus Yahya di Jakarta, Rabu (10/12).

“Lha kalau plenonya enggak sah itu kayak.. masa ya bisa dianggap sah gitu lho,” ujarnya.

Mengenai kekhawatiran adanya perpecahan di akar rumput, Gus Yahya menyatakan bahwa saat ini seluruh elemen di bawah tidak menginginkan adanya keretakan organisasi.

“Ah, tidak… sekarang itu sampai ke bawah semuanya orang tidak mau NU pecah, tidak ada. Enggak ada yang mau NU pecah, enggak ada,” katanya.

Ia mengklaim para kiai, pesantren, dan cabang-cabang (PCNU) secara massif telah mengirimkan pernyataan dan surat yang meminta agar NU bersatu kembali.

“Lihat pernyataan-pernyataan, mana yang memang beneran orang-orang yang sungguh-sungguh punya komitmen kepada NU, ya, para kiai, pesantren-pesantren tidak terhitung sampai mereka biasanya enggak jarang-jarang bikin surat saja pada bikin surat sekarang meminta supaya jangan sampai pecah. Cabang-cabang juga sudah tidak terhitung pada kirim surat supaya bersatu kembali. Semua enggak ada yang mau pecah. Ya, insyaallah lah ya,” jelasnya.

Lebih lanjut, ketika ditanya apakah konflik internal yang terjadi saat ini terkait dengan urusan konsesi tambang, Gus Yahya menganggap hal tersebut hanya bagian dari opini.

“Masalah itu soal manuvering, ya namanya manuvering, opini ini biasalah. Ya. Nanti insyaallah ada jalan keluar,” tutup Gus Yahya.

Sebelumnya, Rapat Pleno Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menetapkan Wakil Ketua Umum KH Zulfa Mustofa sebagai Penjabat (Pj) Ketua Umum PBNU. Zulfa menggantikan sementara posisi Ketua Umum Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya dalam memimpin Tanfidziyah.

“Penetapan Penjabat Ketua Umum PBNU masa bakti sisa, yaitu Bapak KH Zulfa Mustofa,” kata Rais Syuriah Muhammad Nuh dalam seusai rapat pleno yang berlangsung tertutup di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (9/12) malam.

Nuh menjelaskan, Zulfa diberi mandat untuk memimpin hingga muktamar sekaligus menyiapkan pelaksanaan forum tertinggi organisasi tersebut. Penugasan ini, katanya, ditujukan untuk mengembalikan siklus periode kepemimpinan PBNU. Sebab, muktamar sebelumnya di Lampung pada 2021 sempat bergeser satu tahun akibat pandemi Covid-19.

“Muktamar sekarang bukan dipercepat, tetapi dikembalikan ke siklus semula,” katanya. (Faj/P-3)

Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://mediaindonesia.com/politik-dan-hukum/838613/gus-yahya-tolak-anggapan-ada-2-ketum-pbnu-dan-sebut-pleno-tak-sah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *