Koranriau.co.id-
Di Pasar Baru, Jakarta Pusat, ada burger rumahan yang terbilang ‘hidden gem’. Setiap harinya hanya menawarkan 30 porsi burger saja dan cepat habis!
Burger merupakan sajian sandwich yang populer di berbagai negara. Terdiri atas roti bun dengan isian daging patty. Untuk pelengkapnya bisa disajikan dengan acar (pickle), bawang bombay, dan lainnya.
Jenis burger juga terbilang beragam. Paling populer memang burger ala Amerika yang patty-nya juicy dengan bumbu hanya garam dan merica. Namun, ada juga burger ala Timur Tengah yang bumbu daging patty-nya lebih berempah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Burger dengan Cita Rasa Timur Tengah
![]() |
Salah satu yang menawarkan kreasi burger dengan cita rasa Timur Tengah adalah Jungen Joint. Sebenarnya kreasinya juga terdiri atas roti bun, pickle, saus mayones, bawang bombay, keju, dan patty.
Cita rasa Timur Tengah dihadirkan pada pada patty-nya. Dewi, sang pemilik Jungen Joint mengatakan kalau ia meracik patty itu menggunakan 5 bumbu rempah khas Timur Tengah.
“Kita pakai 5 bumbu ala Timur Tengah, jadi rasa rempahnya memang dominan. Bumbunya rahasia, tapi tidak ada kunyit. Jadi rasanya bukan arah ke kari,” ungkap Dewi kepada detikFood (21/10/2025).
Lokasi Tersembunyi di Kawasan Pasar Baru
![]() |
Lokasi Jungen Joint tak jauh dari area Pasar Baru dan Gereja Ayam. Tepatnya menempati area teras sebuah rumah di Jalan Kelinci Raya No.30, Swah Besar, Jakarta Pusat.
Tempat makan burger satu ini sering disebut ‘Jungen Joint’ karena memang tak banyak yang tahu. Jungen Joint mulai dikenal karena banyak yang mengulasnya di media sosial dan berhasil membuat penasaran.
Selain karena rasa burgernya, banyak orang penasaran karena porsi yang ditawarkan sangat sedikit. Jadi banyak orang sering kehabisan saat sampai ke sana.
Detail Informasi (Jungen Joint) |
|
Nama Tempat Makan | Jungen Joint |
Alamat | Jalan Kelinci Raya No.30, Ps. Baru, Sawah Besar, Jakarta Pusat |
No Telp | – |
Jam Operasional | 11.00 – 17.00 WIB (sehabisnya) |
Estimasi Harga | Rp 60.000 – Rp 90.000 |
Tipe Kuliner | Burger |
Fasilitas |
|
Hanya Jual 30 Porsi Burger
![]() |
Jumlah burger yang ditawarkan per harinya adalah 30 porsi saja. Dewi mengaku tak akan menambahkan kuotanya karena berkomitmen pada dirinya sendiri.
“Capek kalau banyak-banyak porsinya. Karena aku cancer survivor (penyintas kanker) ya, jadi enggak boleh capek-capek. Harus work life balance (kerja dan hidup yang seimbang). Saya mencoba mendengarkan tubuh saya saja,” cerita Dewi.
“Tiga puluh porsi itu cukup untuk saya. Hal terpenting bisa merasa bahagia saja, jadi tidak akan menambah porsi,” lanjutnya.
Untuk diketahui, Dewi adalah seorang penyintas kanker selama 8 tahun. Kini ia mengisi harinya dengan berjualan burger di rumah bersama seorang putra.
Menu burger yang ditawarkan hanya ada 3, yaitu Jungen Signature, Jungen +, dan The Franck. Perbedaannya ada pada kondimen yang ditambahkan ke sajian burger masing-masing.
Nama Jungen sendiri juga diambil dari marga keluarga suaminya. Ia juga mengaku tidak memiliki pengalaman di bidang F&B, karena dulunya ia adalah seorang produser di industri periklanan.
“Jungen itu berasal dari nama marga almarhum suami saya,” kata Dewi.
“Karena ini usaha rumahan, jadi saya gunakan nama itu,” lanjutnya.
Cita Rasa Burger Jungen Joint
![]() |
detikFood mencoba dua menu burger yang ditawarkan oleh Jungen Joint. Keduanya adalah Jungen Signature (Rp 60.000) dan The Franck (Rp 72.000).
Perbedaan dua menu ini ada pada isian kondimen burger. Pada Jungen Joint hanya terdiri atas roti brioche bun, single beef patty, keju cheddar, pickle, dan caramelized onion.
Sementara untuk The Franck lebih komplet, karena ada tambahan telur mata sapi, beef bacon, dan onion ring. Cita rasa The Franck ini lebih kompleks karena ada tambahan sensasi gurih dari beef bacon dan telur mata sapi, juga tekstur renyah dari onion ring.
Untuk Jungen Signature rasanya lebih sederhana, tapi beef patty mereka tetap dominan. Sensasi rempah yang membuatnya berbeda, tercecap jejak rasa rempah jinten. Apalagi patty mereka juga sangat lembut.
Dewi mengungkapkan, “Di sini 100 persen pakai daging sapi, kita nggak ada campuran tepung. Ada tambahan rempahnya yang bikin rasa dominan.”
“Pickle juga kita buat sendiri, rasa asamnya kita minimalisir jadi ada sentuhan manisnya. Caramelized onion juga kita masak slow cooked selama 12 jam, terus mayonesnya juga handmade,” pungkasnya.
Buat yang penasaran ingin mencoba Jungen Joint, harus datang pukul 11.00 WIB agar masih bisa mencicipinya. Kalau akhir pekan, antrenya cukup panjang dan setiap Senin libur.
Jungen Joint
Jalan Kelinci Raya No.30, Ps. Baru,
Sawah Besar, Jakarta Pusat
Jam operasional: 11.00 – 17.00 WIB (sehabisnya)
Instagram @jungen.joint
Halaman 2 dari 2
Simak Video “Menikmati Bakmi dengan Aneka Topping di Pondok Bakso Loncat“
[Gambas:Video 20detik]
(yms/adr)
Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://food.detik.com/rumah-makan/d-8172711/jungen-joint-hanya-ada-30-burger-rumahan-setiap-hari-buatan-cancer-survivor