Koranriau.co.id –
Solo, CNN Indonesia —
Harga telur ayam di Kota Solo, Jawa Tengah merangkak naik sejak sepekan terakhir. Pedagang mendengar kenaikan harga tersebut imbas adanya program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Pantauan CNNIndonesia.com di sejumlah pasar tradisional pada hari ini, Jumat (17/10), harga telur ayam sekitar Rp29 ribu – Rp30 ribu per kilogram. Padahal, pekan lalu harganya masih di kisaran Rp25 ribu per kg.
“Naiknya cuma Rp500 atau Rp1.000, tapi setiap hari naik terus,” kata salah satu pedagang di Pasar Ledoksari, Sajiyem.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wanita sepuh itu mengatakan kenaikan harga telur terjadi di tingkat pemasok. Pedagang di pasar pun terpaksa menyesuaikan harga jual agar tidak merugi.
“Harga kulakannya naik, kita cuma menyesuaikan saja,” katanya.
Sajiyem mengatakan kenaikan harga tersebut disebabkan karena adanya lonjakan permintaan dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Soloraya. Ia mendengar informasi tersebut ia dari pihak pemasok.
“Katanya dapur-dapur MBG itu langsung ambil ke kandang, jadi bakul-bakul (pedagang) nggak kebagian jatah,” katanya.
Hal senada disampaikan pedagang Pasar Legi, Alim. Ia mengaku tak tahu pasti penyebab kenaikan harga telur tersebut, meski sempat mendengar permintaan tinggi karena ada program MBG.
“Tapi saya dengar karena telurnya sudah diborong buat MBG,” katanya.
Selain Ledoksari, kenaikan harga juga terjadi di Pasar Legi dan Pasar Gede. Harga telur di dua pasar tradisional terbesar di Kota Solo itu meningkat dari Rp25 ribu – Rp26 ribu menjadi Rp30 rubu per kilogram dalam sepekan terakhir.
(syd/pta)
Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20251017150449-92-1285670/harga-telur-di-solo-tembus-rp30-ribu-pedagang-dengar-gara-gara-mbg