Indonesia Punya 20 Perjanjian Dagang dengan Asing, Ada CEPA-FTA

Jakarta, CNN Indonesia —

Menteri Perdagangan Budi Santoso mengungkapkan bahwa Indonesia saat ini memiliki 20 perjanjian perdagangan internasional yang sudah diimplementasikan, terdiri atas Bilateral Trade Agreement (BTA), Free Trade Agreement (FTA), dan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA).

Langkah ini disebut sebagai bagian dari strategi memperluas jangkauan produk Indonesia di pasar global.

“Dalam upaya memperluas jangkauan produk Indonesia di pasar global, Kementerian Perdagangan berkontribusi membuka akses pasar Indonesia ke berbagai kawasan dunia melalui perjanjian perdagangan internasional. Hingga saat ini Indonesia memiliki 20 perjanjian perdagangan berupa BTA, FTA, dan CEPA yang telah diimplementasikan,” kata Budi dalam pembukaan Trade Expo Indonesia (TEI) 2025 di ICE BSD, Rabu (15/10).

Ia menjelaskan selain 20 perjanjian yang sudah berjalan, pemerintah juga sedang menyelesaikan proses ratifikasi 10 perjanjian dagang dan melanjutkan perundingan terhadap 16 perjanjian lainnya.

Menurutnya, langkah ini akan semakin membuka akses produk Indonesia ke pasar global yang lebih luas.

Beberapa capaian terbaru, kata Budi, berhasil diraih tahun ini. Pada Agustus 2025, Indonesia-Peru CEPA ditandatangani di Jakarta, disusul Indonesia-Kanada CEPA pada 24 September di Ottawa.

Pemerintah juga telah menuntaskan negosiasi Indonesia-European Union CEPA (IEU-CEPA), Indonesia-Eurasian Economic Union FTA (EIU0FTA), serta Indonesia-Tunisia BTA.

“Rangkaian tersebut merupakan capaian strategis yang sesuai arahan Bapak Presiden (Prabowo Subianto) dan menandai babak baru dalam perluasan jaringan perdagangan Indonesia ke berbagai kawasan penting dunia yaitu Amerika, Amerika Utara, Amerika Latin, Eropa, Eurasia hingga Afrika,” ujar Budi.

Kemendag juga masih melanjutkan sejumlah perundingan dagang lain, di antaranya Indonesia-Gulf Cooperation Council FTA (GCC-FTA) untuk memperluas pasar di kawasan Timur Tengah, serta Indonesia-Mercosur CEPA untuk memperkuat posisi di Amerika Latin.

Dalam sambutannya, Budi turut menyampaikan apresiasi kepada Presiden Prabowo atas dukungan diplomasi internasional yang mempercepat penyelesaian berbagai perjanjian perdagangan tersebut.

Ia menyebut kerja sama itu membuka pintu ekspor Indonesia lebih lebar di tengah tren ekspor yang terus tumbuh.

“Dengan demikian terbuka pintu ekspor ke seluruh dunia dan kami berharap akses pasar bagi produk Indonesia semakin terbuka luas,” katanya.

Dalam forum yang sama, Budi juga memamerkan capaian ekspor nasional yang mencapai US$185,12 miliar atau setara Rp3.067,80 triliun di hadapan buyer asing.

Ia optimistis deretan perjanjian dagang baru akan menjadi motor tambahan untuk memperkuat kinerja ekspor dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

[Gambas:Video CNN]

(del/sfr)