Koranriau.co.id-
Jakarta –
Kelapa Gading tak pernah kehabisan cerita soal kuliner. Dalam acara The Gading Archive di Summarecon Kelapa Gading, kali ini tim detikcom berkesempatan menjelajahi beberapa kuliner legendaris di Kelapa Gading. Berikut beberapa kuliner lezat dan memiliki cita rasa yang khas sejak dulu.
Martabak Bong Ngian: Kulit Garing, Isian Juara
Martabak ini sudah eksis sejak 1981 dan masih berdiri kokoh di lokasi yang sama. Ciri khas terletak pada adonan yang lebih tebal namun tetap lembut, serta kulit martabak yang garing di luar namun moist di dalam. Martabak telurnya pun istimewa dengan potongan daging besar dan rasa yang gurih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain rasa, keunikan lain terletak pada konsep tempat makan yang nyaman untuk nongkrong, berbeda dengan gerai martabak biasa yang lebih fokus take away. Usaha ini mulai diwariskan ke generasi kedua, tetapi tetap dijaga kualitas dan resepnya oleh sang ayah pendiri.
![]() |
Penerus Martabak Bong Ngian, Tia Angelina mengatakan teknik pengolahan martabak juga penting untuk mendapatkan ciri khas dari adonan martabak Bong Ngian.
“Gorengnya nggak boleh salah-salah, minyaknya juga berkualitas, harus diganti setiap hari,” ujar Tia, Sabtu (24/5/2025).
Rumah Makan Ma’rannu Gading: Resep Kakek Nenek Sejak 1967
![]() |
Begitu masuk, suasananya langsung terasa hidup. Area semi terbuka ini dipenuhi aktivitas pengunjung, kepulan asap dari bakaran ikan dan konro membuat khas cita rasa rumah makan ini.
Berdiri sejak tahun 1967 di Makassar dan pindah ke Kelapa Gading pada 1983, Ma’rannu membawa resep turun-temurun dari keluarga. Kini dikelola oleh generasi penerus, Ma’rannu menyajikan hidangan khas Makassar seperti Coto, Sop, Ikan Bakar, Nasi Goreng Merah, Mie Goreng Makassar, hingga Sate dan Konro Bakar.
Penerus Rumah Makan Ma’rannu Gading, Yudi Samson mengatakan bahwa salah satu favorit pengunjung adalah Konro Bakar yang laris hingga 150 kg iga per hari, terutama di akhir pekan. Meski resep tetap tradisional, dinamika dapur membuat tiap sajian memiliki keunikannya sendiri.
“Hari Senin mungkin kalau daging dia itu bisa 20 kilo sampai 25 di luar kalau ada pesanan catering ataupun yang membawa pesanan data, kalau iga itu 100 bisa sekitar 100 sampai 150 kilo per hari,” ujar Yudi.
Unank Juice: Kesegaran Buah Asli Sejak Tahun 1995
Bagi pencinta jus segar, Unank Juice tak boleh dilewatkan. Berdiri sejak tahun 1995, tempat ini dikenal dengan porsi besar dan pilihan buah segar. Menu seperti alpukat dan stroberi jadi favorit pelanggan.
Pemilik Unank Juice, M. Satori berharap ke depannya bisnis yang ia jalani dapat lebih dikenal ke masyarakat luas.
“Mudah-mudahan ke depannya membantu bisa makin lagi bisa dikenal lagi di masyarakat luas harapannya begitu,” ujar Satori.
Selain itu, pelanggan juga bebas meracik kombinasi buah sendiri. Yang menarik, pemiliknya belajar otodidak dari majalah dan terus berinovasi, seperti menyediakan gula diet dan menjaga kualitas rasa meski bersaing dengan jus mahal di mall. Tak heran, banyak pelanggan lama yang kini kembali bersama anak-anaknya bernostalgia di tempat ini.
Jalan-jalan kuliner ke Kelapa Gading tak lengkap tanpa mampir kuliner legendaris ini. Dari sajian khas daerah, jajanan malam favorit, hingga minuman segar yang membekas di lidah. Semuanya bisa ditemukan cerita uniknya di The Gading Archive yang ada di Gafoy, Summarecon Mall Kelapa Gading.
Masih banyak cerita-cerita menarik dan menu rekomendasi lainnya, sebelum merasakan langsung kelezatannya kamu bisa mengunjungi www.thegadingarchive.com atau instagram.com/thegadingarchieve ya!
(ega/ega)
Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://food.detik.com/berita-boga/d-7937297/jajal-kuliner-kurasi-the-gading-archive-makanan-legendaris-kelapa-gading