Nasional

Jumlah Dugaan Korban Keracunan MBG di Garut Melonjak hingga 282 Pelajar dan Balita

Koranriau.co.id-

Jumlah Dugaan Korban Keracunan MBG di Garut Melonjak hingga 282 Pelajar dan Balita
Bupati Garut Abdusy Syakur Amin didampingi Kadiskes Leli Yuliani kunjungi korban dugaan keracunan di Puskesmas Kadungora, Leles dan RSUD dr Slamet.(MI/Kristiadi)

KASUS dugaan keracunan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, Jawa Barat, terus bertambah. Hingga kini, tercatat 282 pelajar dan seorang balita menjadi korban. Dari jumlah tersebut, 89 orang masih menjalani perawatan intensif di Puskesmas Kadungora, Puskesmas Leles, serta RSUD dr Slamet Garut.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Garut, Leli Yuliani, mengungkapkan pihaknya kembali menerima laporan dari sejumlah sekolah. Hasil penelusuran tim kesehatan mencatat ratusan korban berasal dari SDN 3 Talagasari, SMPN 1 Kadungora, SMP PGRI, dan SMA Annisa Kadungor, seluruhnya penerima manfaat program MBG.

“Berdasarkan laporan yang kami terima, terdapat peningkatan kasus di empat sekolah di Kecamatan Kadungora. Totalnya 282 orang, dengan rincian 81 dirawat di Puskesmas Kadungora, 2 di Puskesmas Leles, serta 6 orang dirujuk ke RSUD dr Slamet. Jumlah total pasien yang masih dirawat sebanyak 89 orang,” ujar Leli, Rabu (1/10/2025).

Gejala Korban: Sakit Perut hingga Dehidrasi

Meski sebagian besar pasien kini berangsur membaik, gejala yang dialami cukup mengkhawatirkan. Korban mengeluhkan sakit perut, pusing, mual, muntah, diare, hingga dehidrasi. Dari total 282 orang, 193 pasien sudah diperbolehkan pulang, sementara 89 lainnya masih ditangani tenaga medis.

Menurut Leli, kondisi korban relatif tidak parah. Namun jumlah pasien yang harus mendapatkan perawatan medis membuat kasus ini ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).

Pemeriksaan Laboratorium Masih Berlangsung

Dinas Kesehatan Garut juga menegaskan bahwa kasus ini sedang dalam penyelidikan. Sampel makanan MBG telah dikumpulkan untuk diuji laboratorium di Bandung, guna memastikan penyebab utama keracunan massal tersebut.

“Dari awal kejadian, total yang terdampak sempat tercatat 657 orang dengan 30 orang harus rawat inap dan 150 lainnya bergejala. Saat ini kami terus memantau kondisi para pasien, terutama 89 yang masih dirawat,” kata Leli.

Status KLB Ditetapkan

Sebelumnya, Pemkab Garut telah menetapkan status Kejadian Luar Biasa sejak Selasa (30/9), setelah 147 pelajar dan balita dilaporkan mengalami gejala serupa usai menyantap makan bergizi gratis. Saat itu, tiga orang bahkan harus dirujuk ke RSUD dr Slamet.

Kini jumlah korban meningkat hampir dua kali lipat, menimbulkan kekhawatiran besar di kalangan orang tua dan masyarakat sekitar.

Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://mediaindonesia.com/humaniora/816499/jumlah-dugaan-korban-keracunan-mbg-di-garut-melonjak-hingga-282-pelajar-dan-balita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *