Kacau! Bocah Pesan Permen Rp 69 Juta Lewat Ponsel Ibunya

Jakarta –

Seorang bocah membuat satu keluarga kebingungan gegara pesanan permennya. Menggunakan ponsel ibunya, ia memesan 7.000 permen seharga Rp 69 juta.

Anak-anak tak sepatutnya diberikan akses pada gawai tanpa pengawasan orang tua. Usia yang belum dewasa akan membuatnya melakukan banyak hal tanpa pikir panjang atau mengetahui dampaknya.

Apalagi ketika anak-anak mulai merasa penasaran dengan teknologi belanja online yang akan ditemui pada ponsel orang tuanya. Jangan sampai kondisi rumah menjadi menegangkan seperti kejadian di keluarga berikut ini.

Melansir People (7/5) seorang ibu asal Kentucky, Amerika Serikat dibuat terkejut atas aksi anaknya. Holly LaFavers yang memiliki anak berusia 8 tahun suatu hari meminjam ponselnya dan memainkan seperti biasa.

Tanpa pengawasan, seorang bocah memesan 7.000 buah permen pada aplikasi belanja online. Foto: People

Tetapi beberapa saat setelahnya ada paket dari Amazon yang mengirimkan sebanyak 7.000 permen lolipop dengan merek Dum Dums. Setelah dicek ternyata paket tersebut sudah terbayarkan dengan kartu yang dihubungkan pada akun Amazon Holly.

“Aku ternyata sudah membayarnya dan ketika aku melihat tagihan pada bank seketika ada pembayaran dengan warna merah yang sangat banyak. Seketika aku benar-benar panik,” ujar Holly.

Adapun biasa sebesar 4.200 Dollar AS atau setara dengan Rp 69 juta hilang dari rekening Holly. Anaknya, Liam, adalah pelaku yang memesan ribuan permen tersebut sampai diantarkan ke depan pintu rumah.

Holly angkat suara dengan kondisi yang sebenarnya terjadi pada Liam. Sejak kecil ia mengalami gangguan fetal alcohol spectrum disorder atau FASD dan sudah diketahui sejak Holly mengadopsinya.

Paket yang tiba di depan rumahnya mengejutkan satu keluarga. Foto: People

Pada usia 2,5 tahun, Liam juga pernah melakukan hal yang hampir sama. Liam pernah mengundang teman-temannya untuk bermain bersama dan seolah-olah mengadakan karnaval bersama.

Bayaran untuk teman-tema yang ikut ‘berkarnaval’ bersamanya ialah beberapa buah permen lolipop favoritnya. Sejak kecil Liam memang menunjukkan sikap yang sopan dan senang berbagi kepada teman-temannya, tetapi Holly tak menyangka memesan ribuan permen bisa dilakukan anaknya.

“Kami tidak pernah mengalami hal ini sebelumnya. Ia hanya senang melihat-lihat belanjaan pada Amazon,” lanjut Holly.

Holly lantas segera menghubungi pihak Amazon untuk membatalkan pesanan tersebut dengan menjelaskan kronologinya. Beruntung layanan pelanggan yang berkomunikasi dengannya menerima keluhan tersebut dan bersedia mengembalikan uang serta mengambil kembali permen-permen yang telah terkirim.

(dfl/odi)