Koranriau.co.id-
PERKUMPULAN Olahraga Domino Indonesia (Pordi) menegaskan tata kelola yang semakin profesional, termasuk keberadaan jajaran pimpinan dengan latar belakang akademik kuat, menjadi bukti Pordi dibangun serius dan memiliki visi pengembangan jangka panjang.
Perubahan besar bahkan terjadi pada ekosistem domino nasional. Domino yang sebelumnya identik dengan warung kopi dan ruang nonformal, kini dapat dipertandingkan terbuka di hotel bintang lima, venue resmi, dan arena kompetisi tingkat nasional.
“Perubahan ini tidak terlepas dari tata kelola organisasi yang jelas serta komitmen bersama menjaga integritas olahraga,” kata Ketua Umum Pengurus Pusat Pordi Andi Jamaro Dulung saat perayaan ulang tahun ke-6 Pordi, di kawasan Tangerang Selatan, Banten.
Pada kegiatan ulang tahun ke-6 Pordi yang didukung Higgs Games Island (HGI) itu turut dihadiri 21 Pengurus Provinsi Pordi se-Indonesia. Andi menyampaikan Pordi konsisten menerapkan prinsip 4N + 1T, yaitu tidak berjudi, tidak mengonsumsi alkohol, tidak memakai narkoba, tidak merokok, dan menjalankan kewajiban beribadah. Semua pertandingan wajib menghormati waktu salat, termasuk dihentikan ketika azan berkumandang.
Hal itu, lanjut dia, ditegaskan Majelis Ulama Indonesia (MUI), bahwa domino yang berada di bawah pengawasan Pordi bukan sebagai perjudian, selama tidak mengandung unsur maysir atau pelanggaran terhadap syariat. “Pernyataan ini jadi tonggak penting menghapus stigma yang telah lama melekat, dan membuka jalan bagi penerimaan publik lebih luas terhadap domino sebagai aktivitas yang aman, positif, dan bermartabat,” katanya.
Asisten Deputi Bidang Organisasi dan Budaya Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Khairil Adha menegaskan kembali dukungan pada pengembangan domino sebagai olahraga strategis.
“Olahraga tidak boleh kehilangan unsur hiburan. Domino adalah olahraga yang dapat dimainkan semua kalangan dan jadi sarana pemersatu,” ujarnya.
Kemenpora membuka peluang domino masuk agenda olahraga nasional termasuk dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT), baik sebagai eksibisi maupun turnamen resmi. Kemenpora menilai domino aman, mudah diselenggarakan, dan terjamin kehalalannya. “Domino telah diamati dan dinilai layak untuk dipertandingkan serta tidak mengandung unsur negatif,” tegasnya.
Kemenpora juga mendorong pengenalan domino Indonesia ke kawasan ASEAN melalui penyampaian resmi kepada negara-negara anggota. Langkah ini untuk mendapatkan pengakuan regional sebelum melangkah ke panggung global. Komitmen Kemenpora termasuk mendukung pengembangan domino secara merata di seluruh Indonesia, termasuk Papua.
Sejalan dengan Kemenpora, Kementerian Pertanian yang diwakili Prof Muhammad Syakir memberikan pengakuan. Ia menggambarkan domino sebagai olahraga inklusif yang dekat dengan masyarakat dan mampu menjadi ruang interaksi positif untuk memperkuat persatuan dan keharmonisan sosial.
Dalam perayaan ini, Pordi mengapresiasi HGI yang konsisten mendukung setahun terakhir. Perwakilan nasional HGI Ray menegaskan komitmen membawa domino Indonesia ke panggung global. “Misi kami adalah membawa budaya domino Indonesia ke tingkat global melalui visi Domino Digital, dari Indonesia untuk Dunia,” ujarnya.
Dukungan juga tercermin pada berbagai kegiatan nasional seperti Indonesia Domony Tournament (IDoT) di GBK dan Celebes Cup di Kendari. Perayaan ulang tahun ke-6 Pordi berlangsung penuh semangat dan jadi titik refleksi fase pengembangan berikutnya. Menuju 2026, Pordi dan HGI menegaskan komitmen berjalan bersama.
Pordi akan memperkuat organisasi dan regulasi, sedangkan HGI berkomitmen mendampingi melalui turnamen nasional, pemberdayaan komunitas, dan inovasi digital.
“Dengan kolaborasi kuat antara Pordi, HGI, pemerintah, dan masyarakat, domino Indonesia melangkah percaya diri menuju dunia sebagai olahraga strategis, simbol budaya, dan kebanggaan nasional,” pungkas Ray.(H-2)
Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://mediaindonesia.com/olahraga/841012/kemenpora-buka-peluang-domino-masuk-agenda-olahraga-nasional
