Nasional

Kementerian Perhubungan Diminta Merilis Izin Penerbangan Pesawat untuk Maskapai Full Service

Koranriau.co.id-

Kementerian Perhubungan Diminta Merilis Izin Penerbangan Pesawat untuk Maskapai Full Service
Ketua Asosiasi Bupati Papua Tengah Melkianus Mote.(dok.istimewa.)

DALAM rangka upaya meningkatkan pelayanan transportasi udara bagi seluruh komponen masyarakat Papua Tengah sebagai Propinsi Baru khusus angkutan pesawat umum berbadan besar dengan katagori full service (pelayanan penuh) berdampingan dengan maskapai low cost (maskapai biaya rendah) yang saat ini sudah melayani ke Ibu Kota Propinsi Papua Tengah, yang dapat mengangkut  penumpang lebih banyak dan kargo sekaligus, sehingga lebih efisien untuk perjalanan jarak jauh dan pelayanan/kenyamanan lebih baik bagi penumpang.

Maka Ketua Asosiasi Bupati Papua Tengah Melkianus Mote meminta Kementerian Perhubungan Segera memberikan pelayanan kepada masyarakat Papua Tengah dengan pilihan pelayanan penerbangan full service seperti Garuda dan Batik Air masuk Bandara Udara Nabire. Tujuannya, kata dia, supaya Ibu Kota Propinsi Papua Tengah menjadi bandara pusat sebagai  tempat utama seluruh maskapai penerbangan mengkonsolidasikan dan mendistribusikan penumpang dan kargo ke berbagai kabupaten di Papua Tengah.

“Sehingga hal itu memungkinkan penumpang dari 6 kabupaten dapat melanjutkan penerbangan ke tujuan akhir mereka, yang mungkin tidak memiliki penerbangan langsung sebelumnya,” katanya, dalam keterangan resmi, Rabu (22/10).

Bupati Deiyai itu juga menyampaikan bahwa selain Bandara Nabire telah mengajukan surat ke kementerian perhubungan untuk membuka bandara pusat di Lapangan Terbang (Lapter) Waghete, yang telah dilakukan uji tes landing ATR 72/200 dari maskapai Trigana Air pada 2020. “Kami telah mengajukan surat ke kementerian perhubungan untuk membuka lapter Waghete menjadi bandara pusat jenis pesawat AT,” tambahnya.

Dia menjelaskan bahwa rute penerbangan jenis pesawat ATR dilayani ke ibukota provinsi dan tempat transit pesawat berbadan besar sehingga rutenya Waghete-Nabire- Timika. Bandara Waghete layak melayani penumpang dari kabupaten yang berdekatan yang jaraknya bisa ditempuh transportasi darat kurang lebih 1 jam menuju bandara Waghete Kabupaten Deiyai seperti kabupaten Paniai dan Dogiyai sedangkan Kabupaten intan Jaya jika jalan sudah bagus bisa ditempuh kurang lebih 4 jam.

“Bandara waghete layak menjadi bandara pusat pesawat ATR untuk melayani Kabupaten Deiyai, Dogiyai, Paniai  dan Intan Jaya karena jangkauan bandara dekat sekali” lanjut Mote.

Ke depannya, kata dia, dengan terbuka akses transportasi udara pesawat berbadan besar maka penumpang dapat menikmati akses cepat dan nyaman, serta terjawab dari tingkat kesulitan. Selama ini lewat jalan darat menuju Nabire selama 6 jam serta sulit mendapatkan transportasi udara  karena dilayani pesawat kecil dengan kapasitas penumpang yang terbatas. (Cah/P-3)

 

Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://mediaindonesia.com/ekonomi/823000/kementerian-perhubungan-diminta-merilis-izin-penerbangan-pesawat-untuk-maskapai-full-service

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *