Koranriau.co.id –
Jakarta, CNN Indonesia —
Komisaris PT GAG Nikel Ahmad Fahrur Roz mengungkap banyak foto serta video yang beredar mengenai tambang nikel di Raja Ampat hasil editan kecerdasan buatan atau (AI/Artificial Intelligence).
Hal ini disampaikan dalam unggahan instagram pribadinya pada Senin (9/6), yang memperlihatkan dirinya bersama rekannya tengah berada di puncak Piaynemo.
Menurut pria yang juga menjabat sebagai Ketua Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2022-2027 ini, selain viral kampanye dengan hastag #SaveRajaAmpat dari Greenpeace yang menampilkan keindahan Piaynemo berdampingan dengan foto dan video tambang nikel di Pulau Gag, tak sedikit pula foto editan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Banyak foto hasil editan Al juga beredar luas. Akibat narasi ini, banyak yang mengira lokasi tambang berada di kawasan wisata,” ujarnya.
Padahal, kata dia, faktanya, aktivitas tambang sebenarnya berada di Pulau Gag, sekitar 40 kilometer dari Piaynemo.
“Pulau Gag bukanlah destinasi wisata, melainkan wilayah dengan izin usaha pertambangan resmi yang dikelola oleh PT GAG Nikel. Izin eksplorasi di pulau ini telah berlaku sejak 1998, dan ditetapkan sebagai IUP (Izin Usaha Pertambangan) sejak 2017,” imbuhnya dalam unggahannya.
Ia menyebutkan, secara geologi, Piaynemo adalah kawasan karst yang tersusun dari batu gamping, bukan jenis batuan yang mengandung nikel. Sementara itu, nikel umumnya ditemukan di batuan ultrabasa seperti laterit atau peridotit.
“Artinya, secara ilmiah, wilayah seperti Piaynemo tidak memiliki potensi nikel dan tidak mungkin untuk ditambang,” terangnya.
Gus Fahrur sapaan akrabnya mengatakan masalah saat ini bukan lagi soal pro atau kontra, tapi juga menyangkut tanggung jawab dalam menyebarkan informasi secara akurat.
“Narasi menyesatkan bisa merusak kepercayaan publik dan dimanfaatkan pihak tertentu untuk agenda lain, termasuk narasi separatis untuk ‘memerdekakan Papua’. Isu lingkungan tetap penting, tapi harus disampaikan dengan jujur. Mari kita kawal dan lindungi Raja Ampat dengan menyebarkan fakta, bukan narasi menyesatkan dan manipulasi,” pungkasnya.
Pertambangan nikel di Raja Ampat menimbulkan polemik belakangan ini.
Bupati Raja Ampat Orideko Burdam menyebut penambangan menimbulkan pencemaran lingkungan.
Padahal, 97 persen wilayah Raja Ampat merupakan daerah konservasi.
Ia mengeluh tidak bisa berbuat banyak terkait masalah itu.Pasalnya kewenangan penerbitan dan pencabutan izin berada di pemerintah pusat.
“Sembilan puluh tujuh persen Raja Ampat adalah daerah konservasi sehingga ketika terjadi persoalan pencemaran lingkungan oleh aktivitas tambang, kami tidak bisa berbuat apa-apa karena kewenangan kami terbatas,” ujar Orideko di Sorong, Sabtu (31/5).
Sejumlah aktivis Greenpeace Indonesia dan empat pemuda Papua pun memprotes keberadaan tambang nikel di Raja Ampat. Protes mereka sampaikan saat Wakil Menteri Luar Negeri Arief Havas Oegroseno tengah pidato dalam acara Indonesia Critical Minerals Conference 2025, Jakarta, Selasa (3/6).
(ldy/agt)
Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20250611194421-85-1238749/komisaris-pt-gag-sebut-banyak-foto-editan-ai-soal-tambang-raja-ampat