Koranriau.co.id-

PROGRAM Partisipasi Desa (PPD) yang diinisiasi PT Sumbawa Timur Mining (STM) berhasil meraih penghargaan kategori Silver pada Corporate Social Responsibility dan Pengembangan Desa Berkelanjutan (CSR & PDB) Awards 2025. Penghargaan tersebut diselenggarakan oleh Indonesian Social Sustainability Forum (ISSF) yang bekerja sama dengan Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal.
CSR & PDB Awards merupakan ajang apresiasi bagi perusahaan yang telah berkontribusi pada percepatan pembangunan desa dan daerah tertinggal melalui program-program inovatif dan kolaboratif. Ketua Umum ISSF Sudarmanto mengapresiasi para pemenang penghargaan yang telah berkontribusi dalam menciptakan keberlanjutan sosial.
“Kegiatan CSR dan PDB Awards ini berdampak pada perkembangan ekonomi di 431 desa. Hari ini kita bangga, korporasi berkontribusi mengubah desa tertinggal menjadi berkembang, kemudian menjadi maju, dan mandiri,” ujar Sudarmanto melalui keterangannya, Rabu (1/10).
Sudarmanto menjelaskan terdapat peningkatan jumlah desa yang dibina sejak penghargaan ini dilakukan pertama kali pada tahun 2022, yang kala itu berjumlah 93 desa. Menurut Sudarmanto, program penghargaan ini selaras dengan Asta Cita Presiden nomor 6, yaitu membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan. Faktor kebermanfaatan PPD yang berlangsung di Kabupaten Dompu, Provinsi Nusa Tenggara Barat, berhasil membuat STM menjadi salah satu pemenang CSR & PDB Awards 2025.
PPD yang telah berlangsung sejak 2017 merupakan bentuk dukungan STM terhadap Rencana Program Jangka Menengah Desa (RPJMDes) yang ditetapkan berdasarkan musyawarah desa. Pada 2024 lalu, anggaran yang dialokasikan untuk PPD berjumlah sekitar Rp1,83 miliar, berfokus pada bidang kesehatan, ekonomi, dan pendidikan.
Senior Community Relations Analyst STM, Vovia Witni, menjelaskan bahwa PPD dilaksanakan di 8 desa di Kecamatan Hu’u dan 2 desa di Kecamatan Pajo, Kabupaten Dompu.
“Setiap desa memiliki program prioritasnya masing-masing yang ditentukan melalui musyawarah desa. Di Desa Cempi Jaya misalnya, tahun lalu menyepakati penggunaan dana PPD untuk melengkapi fasilitas posyandu, revitalisasi PAUD, pengadaan toilet umum, dan pembuatan bronjong,” ujar Witni.
Witni mengungkapkan, melalui PPD, STM hadir mendukung berbagai kebutuhan masyarakat di sekitar area kerja perusahaan agar dapat tumbuh bersama-sama.
“Kami hadir mendukung berbagai kebutuhan masyarakat, dengan senantiasa melibatkan pemerintah setempat sebagai bentuk kolaborasi dan transparansi. Seluruh implementasi PPD pun dilakukan oleh mitra kerja profesional yang disepakati bersama,” ungkap Witni.
PPD adalah bagian dari program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat (PPM) terintegrasi STM di sekitar area Proyek Hu’u, proyek eksplorasi tembaga yang dikelola STM. Program itu juga telah mendapatkan Top CSR Awards kategori Bintang 4 pada Juni 2025 lalu atas kontribusinya dalam pembangunan sosial.
Selain PPD, terdapat pula beberapa program unggulan STM seperti Education Quality Improvement Program (EQUIP), Program Beasiswa Prestasi, Program Pengembangan UMKM, Program Sanitasi Masyarakat, serta program lainnya yang terus dikembangkan sesuai potensi dan kebutuhan di sekitar area kerja perusahaan.
“Kami bangga atas terpilihnya PPD STM sebagai salah satu pemenang CSR & PDB Awards 2025. Pencapaian ini tak lepas dari kerja tim yang solid, manajemen perusahaan yang suportif, serta dukungan dari berbagai pihak lainnya. Kami ucapkan terima kasih atas seluruh dukungan tersebut, dan berharap penghargaan ini dapat membuat kita lebih semangat dalam menciptakan kontribusi terbaik dan berkelanjutan bagi masyarakat,” kata Witni.
Kepala Desa Adu, Alwi H. Arsyad, yang desanya menjadi salah satu penerima PPD dari STM, mengatakan bahwa program tahunan ini sangat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan prioritas.
“Dukungan STM melalui PPD sangat bermanfaat untuk pembangunan desa dan membantu masyarakat Desa Adu. Atas nama masyarakat Adu, saya menyampaikan banyak-banyak terima kasih kepada STM,” ujarnya.
Pada PPD tahun 2025, masyarakat Desa Adu merencanakan program kesehatan yang terdiri dari perbaikan lapangan olahraga, jamban keluarga, dan pelengkapan alat kesehatan pondok bersalin desa (polindes).
Di sektor ekonomi, mereka berencana melakukan pengadaan alat pertanian berupa traktor tangan (hand tractor) dan mesin semprot. Sedangkan untuk sektor pendidikan, mereka akan melengkapi sarana dan prasarana pendidikan anak usia dini (PAUD) dan taman pendidikan Al-Qur’an, serta pengadaan alat marawis. (E-4)
Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://mediaindonesia.com/humaniora/816645/korporasi-didorong-berkontribusi-majukan-desa-tertinggal