Koranriau.co.id –
Jakarta, CNN Indonesia —
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan kredit perbankan tumbuh 8,88 persen (year on year/ yoy) menjadi Rp7.960 triliun per April 2025.
Pendorong pertumbuhan utama adalah kredit investasi yang tumbuh 15,86 persen (yoy).
“Diikuti kredit konsumsi sebesar 8,97 persen. Sedangkan kredit modal kerja tumbuh 4,52 persen yoy” kata Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae dalam konferensi pers RDK OJK, Senin (2/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan kepemilikannya, Dian mengatakan bank BUMN masih menjadi pendorong utama pertumbuhan kredit sebesar 8,82 persen (yoy). Pasangan berdasarkan debitur, kredit korporasi paling besar yang tumbuh 12,7 persen.
Di saat yang sama, pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) tercatat 4,55 persen (yoy), menjadi Rp9.047 triliun dengan giro tumbuh 6,02 persen, tabungan 6,05, dan deposito 2,07 persen (yoy).
Dian mengklaim likuiditas industri perbankan pada April 2025 dalam level yang memadai dengan rasio-rasio likuiditas yang terjaga.
Tercatat, Rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit (AL/NCD) dan Alat Likuid/DPK (AL/DPK) naik masing-masing menjadi 113,32 persen dan 25,2 persen. Angka ini jauh di atas ambang batas ketentuan masing-masing sebesar 50 persen dan 10 persen.
Selain itu, kualitas kredit masih terjaga dengan rasio NPL net perbankan sebesar 0,83 persen dan NPL gros 2,24 persen.
“Loan at Risk (LAR) juga relatif stabil tercatat 9,92 persen. Meskipun meningkat dibandingkan bulan sebelumnya, namun rasio LAR turun dibandingkan April 2024 dan masih di bawah level sebelum pandemi di 9,93 persen pada Desember 2019,” katanya.
(fby/agt)
Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20250602200400-78-1235690/kredit-perbankan-tumbuh-8-persen-jadi-rp7960-t-per-april-2025