Nasional

Limbah Hewan Kurban Perlu Dikelola agar tidak Cemari Lingkungan

Koranriau.co.id-

Limbah Hewan Kurban Perlu Dikelola agar tidak Cemari Lingkungan
Prosesi pemotongan hewan kurban Idul Adha 1445 H di Masjid Nursiah Daud Paloh, Kedoya, Jakarta Barat, Senin (17/6/2024).(MI/VICKY GUSTIAWAN)

PENINGKATAN aktivitas pemotongan hewan kurban selama momen Idul Adha harus diiringi dengan perhatian terhadap pengelolaan limbah ternak. Dosen Fakultas Peternakan IPB University Salundik mengatakan, jika tidak ditangani dengan baik, limbah ini dapat mencemari lingkungan dan mengganggu kesehatan masyarakat. 

“Limbah ternak yang tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan dampak lingkungan serius. Mulai dari bau menyengat, serbuan lalat, hingga gangguan estetika, terutama karena lokasi penjualan hewan kurban umumnya berada di area perkotaan yang padat,” jelasnya.

Ia mengurai, limbah ternak saat kurban dapat dikelompokkan dalam dua kategori, yaitu limbah di lokasi penjual dan limbah di lokasi penyembelihan.

Di lokasi penjual, limbah yang dihasilkan berupa kotoran (feses) dan sisa pakan hijauan. Penumpukan ternak dalam jumlah besar selama kurang lebih 20 hari menjelang Iduladha menyebabkan akumulasi limbah dalam jumlah signifikan. 

MI/HODosen Fakultas Peternakan IPB University Salundik

Sebagai contoh, jika terdapat 50 ekor sapi dengan produksi kotoran rata-rata 20 kg per ekor per hari, maka dalam 20 hari akan terkumpul limbah sebanyak 20 ton.

Sementara itu, di lokasi penyembelihan, jenis limbah yang dihasilkan berbeda, yaitu berupa darah, isi rumen, dan saluran pencernaan. 

Menurut Salundik, limbah jenis ini memiliki risiko kontaminasi yang lebih tinggi dan memerlukan penanganan khusus, terlebih di lokasi yang sempit dan tersebar di berbagai titik kota.

Salundik menyarankan agar limbah berupa feses dan sisa pakan dapat dikonversi menjadi produk yang lebih bermanfaat, seperti pupuk organik kompos atau vermikompos. 

“Ini adalah solusi yang paling mudah diterapkan dan memberikan nilai tambah,” ungkapnya.

Namun, lanjut Salundik, tantangan terbesar dalam implementasi pengolahan limbah di lokasi penyembelihan adalah ketidakpastian jumlah ternak, lokasi yang tersebar, serta keterbatasan lahan. (Z-1)

Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://mediaindonesia.com/humaniora/778410/limbah-hewan-kurban-perlu-dikelola-agar-tidak-cemari-lingkungan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *