Nasional

Mark Carney Tegaskan Kedaulatan Kanada dan Siap Hadapi Trump dalam Pertemuan Perdana

Koranriau.co.id-

Mark Carney Tegaskan Kedaulatan Kanada dan Siap Hadapi Trump dalam Pertemuan Perdana
Perdana Menteri baru Kanada, Mark Carney, menegaskan penolakan terhadap ancaman Donald Trump dalam pertemuan resmi pertamanya.(Media Sosial X)

PERDANA Menteri Kanada yang baru terpilih, Mark Carney, menyampaikan sejumlah prioritas utama dalam konferensi pers perdananya sejak pemilu federal digelar. Salah satu fokus utamanya adalah bagaimana ia akan menghadapi Presiden AS Donald Trump dalam pembicaraan bilateral yang dijadwalkan berlangsung Selasa mendatang.

Carney, yang selama kampanye pemilu menegaskan penolakannya terhadap ancaman Trump soal tarif perdagangan dan wacana menjadikan Kanada sebagai negara bagian ke-51 Amerika Serikat, kembali menegaskan bahwa hal itu “tidak akan pernah terjadi”.

Partai Liberal yang dipimpin Carney berhasil mengamankan 168 dari 343 kursi di House of Commons Kanada dalam pemilu yang digelar awal pekan ini. Meskipun cukup untuk membentuk pemerintahan minoritas, mereka tetap belum mencapai 172 kursi yang dibutuhkan untuk mayoritas.

Pelantikan kabinet baru dijadwalkan berlangsung pada pekan kedua bulan Mei. Berikut adalah tiga hal penting dari pernyataan Carney:

1. Kunjungan Raja sebagai Strategi Politik

Carney mengumumkan Raja Charles III dan Ratu Camilla akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Kanada akhir bulan ini. Ia mengatakan secara resmi mengundang Raja untuk membuka sesi ke-45 Parlemen Kanada pada 27 Mei.

“Kehadiran Raja mencerminkan kedaulatan negara kita,” kata Carney, jelas menyindir ucapan Trump yang meremehkan status Kanada.

Menariknya, Trump dikenal memiliki kekaguman terhadap keluarga kerajaan Inggris. Pada Februari lalu, Perdana Menteri Inggris Sir Keir Starmer bahkan menyerahkan surat dari Raja Charles kepada Trump, berisi undangan untuk kunjungan kenegaraan kedua.

Di Kanada, Raja Charles merupakan kepala negara yang diwakili oleh Gubernur Jenderal Mary Simon. Biasanya, setelah pemilu, Gubernur Jenderal akan membuka sidang parlemen dengan membacakan Pidato dari Tahta. Namun, pembacaan langsung oleh kepala negara bukan hal baru, meski terakhir terjadi pada tahun 1977 oleh Ratu Elizabeth II.

2. Pertemuan Genting dengan Trump

Carney dijadwalkan mengunjungi Gedung Putih pada Selasa, hanya beberapa hari setelah pemilu. Ini menjadi pertemuan resmi pertamanya sebagai perdana menteri dengan Presiden Trump, di tengah ketegangan akibat ancaman tarif dan pernyataan kontroversial Trump.

Carney menegaskan pemerintahannya akan memperjuangkan kesepakatan terbaik bagi Kanada, dan tidak akan tergesa-gesa membuat perjanjian.

“Kami akan menjalani pembicaraan yang sulit namun konstruktif,” ujarnya, sambil menyebutkan bahwa pembicaraan tingkat tinggi ini menunjukkan keseriusan kedua negara.

Ia juga menegaskan komitmen untuk memperkuat hubungan perdagangan dengan mitra-mitra tepercaya, menyebut percakapannya baru-baru ini dengan para pemimpin di Eropa dan Asia.

3. Ajakan Persatuan dan Sikap Terbuka pada Oposisi

Pemilu kali ini memperlihatkan adanya perpecahan di tengah masyarakat Kanada, baik secara wilayah, demografi, maupun politik. Carney menyerukan persatuan nasional di tengah “krisis sekali seumur hidup” yang tengah dihadapi negara.

“Sekarang waktunya bersatu, mengenakan jersey Tim Kanada, dan menang bersama,” katanya.

Ia menyampaikan ajakan untuk bekerja sama, baik kepada rakyat yang tidak memilih Partai Liberal, maupun kepada rival politiknya. Ia mengakui selain isu hubungan dengan AS, rakyat juga menginginkan biaya hidup yang lebih terjangkau dan lingkungan yang aman. “Saya mendengar pesan itu dengan jelas, dan saya akan bertindak dengan fokus dan tekad,” ujar Carney.

Ia juga menyatakan siap bekerja sama dengan anggota parlemen dari partai lain. Di bawah kepemimpinan Pierre Poilievre, Partai Konservatif memang menyoroti isu biaya hidup dan kriminalitas. Meski partai itu meraih posisi sebagai Oposisi Resmi, Poilievre sendiri kalah di dapilnya di kawasan Ottawa.

Menariknya, Carney menyatakan siap menggelar pemilu sela khusus untuk memberi kesempatan bagi Poilievre kembali mencalonkan diri, bila Partai Konservatif menghendaki. “Tanpa permainan politik,” tegasnya.

Sehari sebelumnya, seorang anggota parlemen terpilih dari Alberta bahkan menyatakan akan mengundurkan diri dari kursi yang dimenangkannya guna memberi jalan bagi Poilievre. (BBC/Z-2)

Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://mediaindonesia.com/internasional/767417/mark-carney-tegaskan-kedaulatan-kanada-dan-siap-hadapi-trump-dalam-pertemuan-perdana

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *