Koranriau.co.id-

MENTERI Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni menyatakan Manggala Agni merupakan tulang punggung keselamatan hutan di Indonesia. Karena itu, investasi nyata dalam bentuk peningkatan kapasitas Manggala Agni untuk pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan menurutnya penting dilakukan.
“Sebagai ujung tombak pengendalian karhutla, peran Menggala Agni sangat vital. Peningkatan kapasitas ini bukan sekadar pelatihan melainkan investasi nyata bagi perlindungan hutan, masyarakat, dan lingkungan secara keseluruhan,” ujar Menhut Raja Juli Antoni, dalam Sambutannya, di Balai P2SDM Wilayah III Rumpin, Kabupaten Bogor, Senin (8/9).
Peningkatan kapasitas itu akan dilakukan melalui Pelatihan Satuan Manggala Agni Reaksi Taktis Plus (SMART+) Tahun 2025. Pelatihan yang dibuka langsung oleh Menhut Raja Antoni ini merupakan kolaborasi antara Pusat Diklat SDM, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM dan Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan, Ditjen Gakkum Kementerian Kehutanan.
Disebutkan, periode Januari–Minggu I September 2025, tercatat 2.076 kejadian karhutla di seluruh Indonesia yang ditangani oleh Manggala Agni dan pihak terkait lainnya. Pada Januari sampai dengan 31 Agustus 2025, luas karhutla mencapai 213.984,51 hektare (24.211,69 ha lahan gambut dan 189.772,51 ha lahan mineral), dengan provinsi terdampak teratas yaitu NTT, Sumatra Utara, NTB, Kalimantan Barat, dan Riau.
Meski begitu, Raja Juli memastikan kebakaran hutan di Riau dan Kalimantan Barat telah berhasil dikendalikan dan memasuki status transisi. Hal ini berkat adanya kerjasama dari semua pihak, baik Manggala Agni, BNPB, BMKG, TNI dan Polri.
“Kebakaran di Riau dan Kalimantan Barat dapat dikendalikan sehingga saat ini sudah memasuki status transisi, namun demikian, kewaspadaan perlu terus ditingkatkan. Penanganan karhutla dibantu oleh sinergi sektor daratan, udara, serta modifikasi cuaca. Ketahanan kita sebagai bangsa terlihat dari kolaborasi nyata antar instansi, dan semangat personel yang luar biasa,” ujarnya.
Sebagai Informasi, dalam pelatihan ini Manggala Agni diharapkan dapat menguatkan teknik pemadaman, patroli anti-karhutla, manajemen opersi taktis. Selain itu, dapat meningkatkan pengetahuan dalam penggunaan teknologi untuk mendeteksi hotspot, koordinasi via intelejen darat dan udara hingga OMC.
“Jadilah ujung tombak yang tangguh dalam upaya pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan di Indonesia. Semoga kerja keras kita membawa hasil yang maksimal dan memberikan kontribusi nyata bagi kelestarian hutan Indonesia,” pungkasnya. (Ant/H-3)
Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://mediaindonesia.com/humaniora/809128/menhut-manggala-agni-jadi-ujung-tombak-keselamatan-hutan-indonesia