Koranriau.co.id-
Jakarta –
Sebuah kedai kopi baru buka di kawasan Menteng punya konsep bernuansa alami. Menunya serabi hangat serta segarnya racikan kopi dari kebun tertua di Jawa Timur.
Sulit rasanya menemukan tempat makan dengan nuansa yang asri nan tradisional di tengah kota besar seperti Jakarta. Kehadiran Kawisari Coffee seolah menjadi jawaban untuk menyambangi oase yang teduh di tengah kota.
Kafe yang berada di kawasan Menteng ini merupakan salah satu cabang dari All About Koffie by Kawisari yang sudah ada sejak 1870. Konsepnya yang mengutamakan keaslian tradisional Indonesia menyajikan menu-menu comfort food yang akrab di lidah orang Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika menyambangi kafe ini, detikfood disambut dengan pohon besar di halaman depan yang langsung memberikan nuansa sejuk. Masuk ke dalamnya kami dibuat nyaman dengan dekorasi hingga beragam menunya yang enak.
Baca juga: Tradisi Unik di Gunungkidul, Sego Kiso dalam ‘Tas Ayam’ Daun Kelapa
Detail Informasi |
|
Nama Tempat Makan | Kawisari Coffee |
Alamat | Jalan Teuku Cik Citiro No.4, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat. |
No Telp | 0813-8547-4869 |
Jam Operasional | Setiap hari, 11.00 – 23.00 WIB |
Estimasi Harga | Rp 38.000 – Rp 150.000 |
Tipe Kuliner | Indonesia |
Fasilitas |
|
![]() |
Konsep Tradisional dengan Sentuhan Kolonial
Kawisari Coffee menempati area yang sama dengan restoran Lara Djonggrang. Sentuhan kolonial yang kental sudah terasa sejak memasuki area gerbangnya.
Di sekeliling bangunannya ditumbuhi lebat pohon-pohon tinggi dan tanaman merambat yang menambah suasana sejuk. Masuk ke bagian dalamnya, pengunjung akan disambut dengan dekorasi semacam rumah tua yang baru saja dipugar dengan sentuhan kayu-kayu di setiap sudutnya.
Setiap ruangan dan sudut kafenya menyimpan sejarahnya masing-masing. Sentuhan sejarah terlihat dari lukisan-lukisan besar yang ada di ruang utama maupun ruangan-ruangan VIP yang memamerkan lukisan Basoeki Abdullah dan masih banyak seniman Indonesia lainnya.
![]() |
Menu Pembuka Sekaligus Camilan
Kawisari Coffee, selayaknya gerainya di tempat lain, mengutamakan menu-menu khas Indonesia dalam daftarnya. Pilihan makanan ringan atau makanan pembukanya sekalipun menonjolkan berbagai camilan khas daerah secara tradisional.
Ada dua menu khas Jawa Barat dan Jawa Tengah yang kami cicipi sebagai menu pembuka. Ialah Colenak khas Bandung dan Serabi khas Solo.
Colenak yang terbuat dari peuyeum atau tapai disajikan dengan cocolan gula merah sebagai pendampingnya. Tekstur tapai yang lembut namun tetap sedikit padat membuat sensasi mengunyahnya lebih terasa.
Cairan gula merahnya disajikan dengan konsistensi pas, tidak terlalu cair maupun terlalu kental hingga terasa tertinggal di tenggorokan. Rasa asam khas tapai menjadi lebih kompleks ketika berpadu dengan manisnya gula merah.
Begitupula dengan serabi bergaya khas Solo yang disajikan selagi hangat. Walaupun tetap merujuk pada resep serabi otentik tetapi ada sedikit perubahan pada racikannya, ialah penambahan adonan pandan tak hanya adonan serabi pada umumnya.
Serabinya semakin lezat dengan tambahan topping potongan nangka yang harum dan legit. Kami juga tak lupa mengucurkan gula merah untuk memberikan tambahan rasa manis yang berpadu seimbang dengan gurihnya santan pada adonan serabi.
Lezatnya menu utama dan racikan kopi dari kebun tertua di Jawa Timur ada di halaman selanjutnya.
Simak Video “Potensi Besar Kuliner Indonesia Masuk Pasar Internasional “
[Gambas:Video 20detik]
Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://food.detik.com/resto-dan-kafe/d-7921315/kawisari-coffee-menikmati-racikan-kopi-dari-kebun-tertua-ditemani-serabi-hangat