Koranriau.co.id-

MENTERI Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar menegaskan keseriusan pemerintah dalam menyiapkan sumber daya manusia Indonesia yang terampil dan kompetitif melalui inisiatif SMK Go Global.
Program ini dirancang bersama Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) sebagai langkah strategis untuk memperkuat peran Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dalam mencetak lulusan siap kerja yang mampu bersaing di pasar internasional.
“Hari ini, saya bersama Pak Menteri KP2MI membahas khusus tentang paket program yang namanya SMK Go Global,” kata Muhaimin usai rapat koordinasi di Kantor Kemenko PM, Jumat (24/10).
Muhaimin menyampaikan, kesempatan kerja di luar negeri masih terbuka luas, terutama pada sektor yang membutuhkan keterampilan teknis tingkat tinggi, seperti pengelasan (welder), termasuk las bawah laut, serta bidang hospitality.
“Peluang pasar kerja di luar negeri begitu terbuka. Masih terbuka di bidang welder, terutama las bawah laut. Kita siapkan agar ada 500 ribu PMI lulusan SMK yang bisa kerja di luar negeri,” ujarnya.
Lebih dari sekadar penempatan kerja, SMK Go Global juga diarahkan untuk membangun perencanaan karier sejak awal masa pendidikan. Menurut Muhaimin, sekolah perlu memetakan jalur bagi siswa yang memang berniat bekerja di luar negeri sejak awal masuk.
“Solusi jangka menengahnya adalah agar SMK-SMK membuat perencanaan bagi calon siswanya yang sejak awal memang mau bekerja di luar negeri. Sehingga aspek bahasa menjadi kebutuhan dasar sejak semester pertama,” jelasnya.
Ia menambahkan, kemampuan bahasa asing merupakan salah satu kunci utama meningkatkan daya saing. Pemerintah mendorong SMK tidak hanya menguatkan Bahasa Inggris, tetapi juga memperluas penguasaan bahasa lain seperti Bahasa Jepang.
“Kita ingin SMK memiliki bahasa kedua selain Bahasa Inggris, juga Bahasa Jepang. Jadi desain talenta ini dipersiapkan sejak calon siswa sampai menjadi lulusan SMK dengan perencanaan yang matang,” kata Muhaimin.
Menko PM juga menekankan pentingnya aspek pemberdayaan dalam pendidikan vokasi. Ia menyebut, pendidikan vokasi idealnya melahirkan lulusan yang tidak hanya siap bekerja, tetapi juga memiliki mental kewirausahaan.
“Pendidikan vokasi harus melahirkan dua hal: pertama, lulusan yang siap bekerja dan punya kemampuan bahasa; kedua, lulusan yang punya jiwa wirausaha,” tegasnya.
Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://mediaindonesia.com/humaniora/839604/menko-pm-matangkan-program-smk-go-global-targetkan-500-ribu-lulusan-smk-jadi-pmi-di-luar-negeri




