Next Step Studio Indonesia Hadirkan Kolaborasi Sinema Global dari Jakarta

PROGRAM internasional Next Step Studio resmi digelar untuk pertama kalinya di Indonesia. Inisiatif ini menjadi babak baru dari konsep The Factory yang diinisiasi oleh Cannes La Factory di Directors’ Fortnight sejak 2013, dengan tujuan mendukung kemunculan suara-suara baru dalam dunia sinema global.

Program yang setiap tahunnya berpindah negara ini mempertemukan delapan sutradara muda, empat dari negara tuan rumah dan empat dari luar negeri, untuk menulis dan menyutradarai empat film pendek berdurasi 15 menit.

Edisi perdana di Indonesia diproduksi oleh Yulia Evina Bhara (KawanKawan Media) bersama Dominique Welinski (DW), inisiator sekaligus kurator program, dengan dukungan penuh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Kedutaan Besar Prancis di Indonesia, dan Institut Français d’Indonésie (IFI).

Empat Sutradara Muda Indonesia Menuju Cannes 2026

Melalui Next Step Studio Indonesia, empat sutradara muda Tanah Air akan berkolaborasi dengan rekan internasional untuk menghasilkan empat film pendek yang akan ditayangkan perdana di Critics’ Week Cannes 2026. Program ini diharapkan membuka peluang baru bagi para pembuat film muda Indonesia untuk menembus jaringan industri sinema dunia.

“Tujuan kami adalah menggunakan kolaborasi sebagai kerangka untuk mempromosikan tidak hanya cerita-cerita dari Indonesia, tetapi juga memperkenalkan talenta Asia Tenggara di panggung internasional,” ujar Yulia Evina Bhara, produser KawanKawan Media.

Dari Cannes ke Jakarta: Langkah Baru The Factory

Next Step Studio merupakan kelanjutan dari The Factory, program internasional yang telah diadakan di berbagai negara seperti Taiwan, Chile, Finlandia, Denmark, Afrika Selatan, Lebanon, Tunisia, Portugal, Filipina, dan Brasil. Sejak diluncurkan, program ini telah melibatkan lebih dari 80 pembuat film dan melahirkan hampir 50 film panjang perdana.

Menurut Dominique Welinski, Next Step Studio menjadi evolusi alami dari The Factory. “Critics’ Week adalah rumah bagi film panjang pertama dan kedua di Cannes. Langkah ini terasa alami untuk memperluas dukungan kami terhadap bakat-bakat baru dunia,” katanya.

Dukungan dari Prancis dan Jakarta

Dukungan penuh juga datang dari Fabien Penone, Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Timor Leste, dan ASEAN. Ia menilai program ini sebagai bentuk nyata penguatan kerja sama kebudayaan antara Indonesia dan Prancis, sejalan dengan Deklarasi Borobudur yang ditandatangani Mei lalu oleh Presiden Emmanuel Macron.

“Edisi perdana Next Step Studio di Indonesia menunjukkan semakin pentingnya posisi sinema Indonesia di tingkat internasional,” ujar Penone.

Ia juga mengungkapkan bahwa sejumlah kegiatan perfilman Prancis-Indonesia lain akan menyusul, termasuk Festival Sinema Prancis, Indonesia-France Film Lab, serta retrospektif sinema Indonesia di Cinémathèque française Paris pada Desember 2025.

Sementara itu, Rina Damayanti, Festival Director Jakarta Film Week, menilai program ini akan memperkuat jejaring kolaborasi internasional dan membuka peluang pengembangan perfilman di Jakarta.

“Program seperti Next Step Studio penting untuk menggali potensi pembuat film baru dan memperkaya ekosistem sinema Indonesia,” katanya.

Langkah ke Depan untuk Talenta Sinema Muda

Menurut Thomas Rosso, Direktur Next Step, edisi Indonesia menandai komitmen berkelanjutan untuk menemukan dan mendukung talenta sinema muda dunia. “Formatnya berbeda, tetapi tujuannya sama: membantu pembuat film dalam perjalanan mereka dari film pendek ke film panjang,” ujarnya.

Dengan kehadiran Next Step Studio Indonesia, La Semaine de la Critique memperluas misinya untuk mendukung generasi baru pembuat film dunia, sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai bagian penting dalam ekosistem sinema global yang semakin dinamis. (RO/Z-10)