Koranriau.co.id-

SEBUAH kapal dalam rombongan armada kemanusiaan Global Sumud Flotilla (GSF) yang berlayar menuju Gaza dilaporkan terkena serangan drone, Senin (8/9) malam. Namun, pihak berwenang Tunisia membantah klaim tersebut dan menyatakan tidak ada aktivitas drone yang terdeteksi di wilayah mereka.
Insiden itu terjadi ketika armada GSF yang membawa bantuan kemanusiaan dan aktivis pro-Palestina tengah berlabuh sekitar 80 kilometer dari pelabuhan Sidi Bou Said, Tunisia. Menurut penyelenggara, salah satu kapal utama mereka terkena dugaan serangan drone, meski tidak ada korban luka.
Seorang jurnalis AFP yang berada di lokasi menyebutkan bahwa api sempat muncul di kapal, tepatnya pada tumpukan pelampung. Namun berhasil dipadamkan dengan cepat.
Juru bicara Garda Nasional Tunisia, Houcem Eddine Jebabli, mengatakan penyelidikan masih berlangsung. “Menurut temuan awal, api berasal dari pelampung di atas kapal. Dugaan adanya drone sama sekali tidak berdasar,” ujarnya. Pihak berwenang bahkan menilai kemungkinan api disebabkan puntung rokok.
GSF menggambarkan diri sebagai organisasi independen yang tidak terkait dengan pemerintah maupun partai politik. Kata sumud dalam bahasa Arab berarti “keteguhan”. Armada ini juga menarik perhatian publik karena kehadiran aktivis lingkungan Greta Thunberg, yang sebelumnya menyampaikan dukungan bagi perjuangan Palestina saat berada di Tunisia.
Upaya aktivis internasional untuk mengirim bantuan ke Gaza melalui jalur laut telah berulang kali digagalkan Israel. Pada Juni dan Juli lalu, dua kapal yang berusaha menembus blokade Israel juga dihentikan.
Sementara itu, PBB telah memperingatkan kondisi kemanusiaan di Gaza semakin memburuk, dengan lebih dari 500.000 orang menghadapi situasi “katastrofik” akibat kelaparan. (AFP/Z-2)
Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://mediaindonesia.com/internasional/809322/otoritas-tunisia-membantah-kapal-pembawa-bantuan-ke-gaza-diduga-diserang-drone