Nasional

Pekan Teh Rakyat 2024 di Kota Bandung Angkat Teh Hijau Indonesia

Koranriau.co.id-

Pekan Teh Rakyat 2024 di Kota Bandung Angkat Teh Hijau Indonesia
Business Watch Indonesia Angkat Teh Hijau Indonesia pada Pekan Teh Rakyat 2024.(Dok. Business Watch Indonesia)

MENGUSUNG tema Konsumsi Teh Hijau Indonesia, Business Watch Indonesia sukses menyelenggarakan Pekan Teh Rakyat 2024, yang merupakan sebuah perayaan tahunan dan didedikasikan untuk mempromosikan teh asli Indonesia. Acara ini berlangsung selama dua hari pada Sabtu (14/12) dan Minggu (15/12) di Kota Bandung. Tidak hanya menjadi ajang apresiasi bagi teh hijau lokal, Pekan teh Rakyat juga sebagai upaya memperkuat posisi teh hijau Indonesia di hati masyarakat.

Dalam pelaksanaan Pekan Teh Rakyat 2024 ini, Business Watch Indonesia menggandeng beberapa asosiasi lain, di antaranya Paguyuban Tani Lestari, Dewan Teh Indonesia, Indonesia Tea Marketing Association, Yayasan Komoditi Lestari, Roemah Kentang 1908, Asosiasi Kafe dan Restoran (AKAR), Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Koperasi PHRI, Teh Juwara dan Teh nDeso, serta didukung oleh Solidaridad.

Managing Director dari Business Watch Indonesia Veronika Ratri Senin (16/12) menerangkan, hari pertama kegiatan, peserta diberikan wawasan kepada tentang keunikan teh hijau Indonesia, melalui sebuah talk show interaktif bertajuk Teh Hijau Asli Indonesia Minuman Unik, Otentik dan Asik! Talk show ini menghadirkan empat sosok inspiratif, yaitu Putri Indonesia 2023 Farhana Nariswari, pakar digital marketing Indra Andika, konsultan bisnis strategis Fajar MY Zain, dan Management Teh Juwara, Nanang Christianto.

“Berbagai aspek menarik dari teh hijau dibahas, mulai dari perkembangan industri teh hijau di Indonesia hingga strategi pemasaran teh hijau lokal yang bertujuan untuk meningkatkan daya saingnya di pasar domestik maupun internasional,” ujar Veronika.

Menurut Veronika, talk show ini juga mengupas lebih dalam tentang keistimewaan teh hijau Indonesia yang unik, otentik, dan inovatif. Keunikan teh hijau Indonesia terletak pada karakteristik rasa dan aroma yang khas dari setiap kebun dan wilayah penanaman, serupa dengan

keistimewaan kopi arabika. Selain itu, otentisitas teh hijau Indonesia dapat dilihat dari keberagamannya, mulai dari produk teh hijau dengan harga terjangkau hingga teh hijau premium yang harganya dapat mencapai ratusan juta rupiah per kilogram.

“Dalam beberapa tahun terakhir, bisnis minuman teh juga mulai dilirik untuk dikembangkan sebagai usaha waralaba hingga kedai teh, baik berskala besar maupun kecil. Generasi muda yang mendominasi pangsa pasar ini punya hubungan dekat dengan fenomena Fear of Missing Out (FOMO), akibatnya bisnis teh kekinian tidak bisa dilepaskan dari nilai inovasi dan kreativitas,” ungkap Veronika.

Kini, lanjut Veronika teh hijau tidak hanya disajikan dengan diseduh secara tradisional, tetapi juga memadukan berbagai racikan blending dan tambahan topping. Misalnya dicampur dengan susu dan bola-bola tapioka menjadi teh boba, diramu dengan soda dan buah segar menjadi mocktail, atau difermentasi menjadi kombucha. Diversifikasi produk ini berhasil memperluas segmen pasar dan menjadikan teh hijau sebagai minuman yang asyik untuk generasi muda.

“Selain talk show, pengunjung juga dimanjakan dengan pameran teh hijau yang menghadirkan berbagai produk dari petani teh di Jawa Barat (Jabar) dan Jawa Tengah (Jateng). Dalam pameran ini, pengunjung dapat mencicipi langsung teh hijau dengan berbagai rasa dan aroma yang mencerminkan keanekaragaman kebun teh di Indonesia,” imbuh Veronika.

Pada hari kedua kata Veronika, kegiatan menjadi ajang untuk merayakan kebersamaan dengan pembagian 5.000 teh hijau gratis kepada masyarakat. Acara ini juga diramaikan dengan kegiatan edukasi masyarakat tentang teh hijau. Harapannya acara ini dapat menjadi sebuah pesta teh hijau yang dapat dinikmati oleh seluruh kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Saat ini teh hijau Indonesia memiliki potensi besar untuk berkembang di pasar lokal dan internasional, terutama karena semakin banyak generasi muda yang menciptakan ceruk pasar baru untuk minuman berbasis teh. Generasi muda saat ini telah membuka ceruk pasar baru pada bisnis makanan dan minuman. Tidak hanya kopi, minuman teh kekinian juga semakin populer.

“Es teh yang semula dikenal receh, sekarang mulai naik kelas melalui berbagai branding dan inovasi produk. Sebagai negara penghasil teh dunia yang tengah memasuki era bonus demografi, meningkatkan konsumsi teh hijau Indonesia bukan hanya angan-angan belaka. Terlebih, pertumbuhan konsumsi dan serapan teh hijau dapat menggerakkan roda perekonomian dari hulu hingga hilir,” papar Veronika.

Veronika membeberkan, saat ini kebutuhan teh hijau sebagai bahan baku industri dapat dipenuhi oleh produksi teh dari perkebunan petani lokal. BPS pada tahun 2024 mencatat Indonesia memproduksi 116,51 ton teh pada 2023 dan 64,98% di antaranya berasal dari Jabar. Meski Indonesia adalah salah satu produsen teh hijau terbesar di dunia dan menduduki peringkat kelima dalam produksi teh hijau global, potensi ini belum sepenuhnya terekspose.

Sementara itu Management Teh Juwara, Nanang  Christianto menjelaskan, Indonesia merupakan produsen teh terbesar ke tujuh di dunia, bahkan menduduki peringkat lima untuk produksi teh hijau. Selain itu, teh hijau yang dihasilkan dari setiap kebun mempunyai karakteristik rasa unik dan berbeda-beda, tergantung di mana teh tersebut ditanam. Namun sayangnya, teh hijau belum banyak terekspos karena edukasi mengenai teh Indonesia masih minim. Diharapkan melalui Pekan Teh Rakyat 2024 bisa menjadi momentum untuk mengenalkan kembali teh hijau Indonesia kepada masyarakat, sekaligus memberikan apresiasi kepada petani teh yang menjadi pilar utama dalam industri ini. (AN/J-3)

Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://mediaindonesia.com/jabar/berita/727127/pekan-teh-rakyat-2024-di-kota-bandung-angkat-teh-hijau-indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *