Koranriau.co.id –
Jakarta, CNN Indonesia —
Pemerintah memberhentikan sementara ekspor skrap atau sisa hasil produksi besi dan baja setelah ditemukan zat radioaktif Cesium-137 di kawasan industri Cikande, Kabupaten Serang, Banten.
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq.
“Kami telah meminta untuk sementara menghentikan importasi scrap, scrap besi dan baja, sambil para industrinya melengkapi diri dengan dual FME (Foreign Material Exclusion), Radiation Portal Monitoring dan CEMS (Continuous Emission Monitoring System),” katanya di Kabupaten Serang, Selasa (7/10), dikutip Antara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hanif mengatakan izin impor akan diberikan kembali jika industri memenuhi standar keselamatan radiasi, termasuk FME, Radiation Portal Monitoring, dan CEMS.
FME adalah proses mencegah masuknya serpihan luar ke suatu area atau beberapa area, di mana serpihan tersebut menimbulkan risiko ekonomi atau bahaya keselamatan. Radiation Portal Monitoring merupakan sistem deteksi radiasi yang tetap atau permanen, yang dirancang untuk secara otomatis memeriksa kendaraan, kargo, atau individu yang melewati area deteksi.
Sedangkan, CEMS merupakan sistem peralatan yang diperlukan untuk memantau emisi gas dan partikel dari cerobong asap industri secara berkelanjutan.
Hanif menjelaskan izin impor baru akan diberikan setelah industri benar-benar memiliki alat deteksi tersebut.
“Kami sudah menetapkan, baru kami berikan izin impor kalau semuanya sudah dilengkapi. Kalau enggak, enggak,” ucapnya.
Ia menegaskan kebijakan tersebut merupakan bentuk kewaspadaan terhadap potensi bahan berbahaya yang tidak terdeteksi dalam rantai impor logam bekas. Pemerintah, sambungnya, kini melakukan koreksi menyeluruh terhadap sistem perizinan dan pengawasan bahan logam bekas yang masuk ke Indonesia.
“Ini potensi yang mengingatkan kita. Dulu-dulu kita enggak pernah membayangkan ada reaktor nuklir sampai ke kita,” ujarnya.
Dalam kesempatan terpisah, Hanif mengatakan kasus pencemaran zat radioaktif Cesium-137 di Cikande, Banten naik penyidikan. Kasus itu ditingkatkan dari penyelidikan ke penyidikan usai pihak kepolisian melakukan serangkaian pemeriksaan beberapa saksi dan temuan di lapangan.
Hanif mengatakan pihaknya masih menelusuri sumber cemaran zat radioaktif di kawasan industri modern Cikande tersebut. Pihaknya mengerucutkan penyelidikan sumber cemaran apakah dari limbah besi atau kebocoran pelimbahan di sekitar kawasan industri tersebut.
“Upaya penelusuran terhadap sumber Cesium-137 terus dilakukan dengan masif dari dua sisi dari sisi importasi scrap baja dan besi maupun dari kemungkinan kebocoran pelimbahan penggunaan Cesium-137 untuk kepentingan komersial dua sisi ini sedang didalami oleh Bareskrim,” ujarnya.
(fby/agt)
Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20251013161149-92-1284014/pemerintah-setop-impor-limbah-baja-imbas-pencemaran-radioaktif-cikande