Pemilik Toko Kelontong Rugi Rp 21 Juta, Daging hingga Susu Dicuri!

Jakarta – Sebuah toko kelontong rugi setelah menjadi korban pencurian. Bahan makanan yang dijual raib dengan kerugian menyentuh Rp 21 juta.

Pencurian tidak memandang bulu. Selagi ada kesempatan, berbagai aksi kriminal dilakukan oleh mereka yang nekat berbuat jahat.

Baik toko besar maupun toko kecil, mungkin saja menjadi korban kriminalitas. Dilansir dari Countypress, Minggu (13/7), kabar menyedihkan datang dari sebuah toko kelontong sederhana di Inggris.

Seorang pemilik toko kelontong menanggung kerugian akibat pencurian di tokonya. Foto: Countypress

Delysia Farm Shop yang berlokasi di Carpenters Road, Brading, Inggris dilaporkan menjadi korban pencurian. John Day, pemiliknya, melaporkan pencurian dalam jumlah merugijan.

Pencurian tersebut diduga dilakukan antara Minggu (6/7) malam dan Senin pagi (7/7). John dibuat terkejut ketika di pagi hari ia membuka toko yang barang-barangnya datang dari peternakannya sendiri.

“Mereka benar-benar membersihkan seluruh freezer dan daging di dalamnya. Setidaknya produk tersebut senilai Rp 21 juta,” ujar John.

John merasa tokonya memang sudah diincar oleh pencuri tersebut. Kecurigaannya berdasar pada jejak yang ditinggalkan serta cara pencuri tersebut menggasak habis seluruh bahan makanan di dalam tokonya.

Daging, susu, dan kentang digasak habis hingga rugi Rp 21 juta. Foto: Countypress

Tidak hanya daging atau produk olahan susu yang paling mahal harganya, tetapi sayuran juga digasak habis oleh pencurinya. Kentang sebanyak 55 kilogram ludes tak bersisa.

Sementara pernyataan dari pihak kepolisian investigasi masih berlangsung. Namun demi keamanannya sendiri, John menambahkan beberapa fitur pada tokonya.

Kamera pengawas baru ditambahkan pada salah satu sudutnya. Ia menunjuk bagian jendela yang menjadi jalur masuk pencuri ke dalam tokonya disorotinya lebih tajam.

Namun John juga tak ingin terlalu tergesa-gesa. Sambil memikirkan cara menghadapi kerugian yang dialami, ia juga menunggu hasil investigasi pihak kepolisian.

(dfl/adr)