Koranriau.co.id-
Hati-hati menambahkan krimer ke dalam kopi karena bisa jadi berbahaya. Ada kandungan pemanis dan bahan kimia yang berdampak buruk bagi kesehatan. Begini kata ahli.
Sebagian orang menikmati kopi bukan hanya karena rasanya yang kuat, melainkan juga berkat konsistensi creamy dari penambahan pemanis dan krimer.
Namun kopi yang telah dicampur dengan banyak pemanis dan bahan tambahan lain ternyata tak terlalu disarankan. Kopi yang dikonsumsi murni memiliki kandungan kafein dan antioksidan yang baik untuk kesehatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tren es kopi susu gula aren misalnya, sebenarnya tak terlalu disarankan pakar kesehatan sebab banyaknya campuran di dalamnya. Bahkan konsumsi kopi dengan campuran krimer yang terlalu sering disarankan untuk mulai dikurangi.
Baca juga: Intip Serunya Keseharian Chef Pribadi di Klub Manchester United
Berikut ini 5 alasan harus mengurangi krimer dalam kopi, dilansir dari Delish:
![]() |
1. Tidak Mengandung Krim
Walaupun bernama krimer, faktanya krimer tidak mengandung krim di dalamnya. Krimer terbuat dari elemen nabati yang memiliki fungsi untuk mengentalkan larutan campurannya saja.
Sementara di dalamnya justru terkandung gula dalam bentuk sirup. Konsistensinya yang dibuat menyerupai krim sehingga disebut sebagai krimer.
Kombinasi antara sirup jagung, air, dan hidrogenasi minyak sayur yang membuat krimer dapat mengentalkan campuran kopi. Kombinasi bahan-bahan tersebut yang juga menciptakan rasa milky ketika dicampur dengan susu.
2. Penuh Bahan Kimia
Alasan krimer ditambahkan ke kopi adalah berkat konsistensi creamy yang dihadirkan. Tetapi krimer adalah elemen nabati, sehingga perlu bahan kimia untuk membantu pengentalan.
Penambahan bahan pengental dalam krimer berasal dari racikan bahan kimia. Seperti carrageenan dan cellulose gum yang awam digunakan untuk campuran bahan makanan.
Begitu juga penambahan pengawet seperti BHA dan BHT. Jika dikonsumsi terlalu sering, komponen ini dapat memicu inflamasi, gangguan pencernaan, bahkan berpotensi mengganggu organ reproduksi.
3. Terlalu Banyak Gula
Seperti yang sempat disebutkan, krimer tidak berisi krim melainkan gula dan pemanis. Jadi, ketika dicampurkan dengan racikan kopi susu gula aren, misalnya, maka kandungan gulanya akan berlebihan.
Satu sendok makan krimer dapat mengandung kurang lebih 5 gram gula. Asupannya hampir memenuhi 10% batas gula harian yang ditetapkan oleh WHO.
Selain itu, konsumsi gula yang berlebihan juga dapat memicu keinginan untuk terus minum dan makan manis. Kebiasaan ini akan menjadi kesalahan besar yang sulit dihentikan.
![]() |
4. Tidak Ada Krimer Sehat
Walaupun beberapa merek krimer mengakui produknya sebagai pilihan krimer sehat, faktanya tak ada krimer yang sepenuhnya sehat. Bahkan pada krimer bebas gula sekalipun tidak disarankan untuk dikonsumsi rutin.
Krimer bebas gula tetap menggunakan pemanis. Hanya saja jenis pemanis yang digunakan berupa pemanis sintetik yang dipilih rendah kalorinya.
Namun efek jangka panjang dari konsumsi pemanis sintetik adalah risiko pencernaan. Asupannya dapat memicu kerusakan bakteri baik pada usus hingga risiko diabetes tipe 2 yang meningkat.
5. Cari Alternatifnya
Mengonsumsi krimer setiap hari sama saja seperti mengonsumsi kalori tersembunyi tanpa henti. Tanpa disadari asupan gula, lemak, dan bahan kimia akan menumpuk di dalam tubuh.
Pakar kesehatan menyarankan coba kurangi asupan krimer dan mencoba bahan alternatifnya. Misalnya dengan menggunakan krim asli yang terbuat dari susu murni.
Jika Anda penderita intoleran laktosa juga bisa menggantinya dengan susu nabati. Perhatikan juga keterangan kemasan pada krim di pasaran dan pilihlah produk dengan label “tanpa pengawet buatan/tanpa pemanis buatan.”
Baca juga: Mantan Chef Buka Lapak! Ini 5 Chinese Food Paling Juara Rasanya
Halaman 2 dari 2
Simak Video “Video: Sensasi Nyeduh Kopi Langsung dari Kebun di Puncak Gunung Muria“
[Gambas:Video 20detik]
(dfl/adr)
Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://food.detik.com/info-kuliner/d-8128111/pencinta-kopi-wajib-tahu-ini-5-alasan-harus-kurangi-konsumsi-krimer