Koranriau.co.id-
Jakarta –
Dagangannya dikritik harganya terlalu mahal dan tak enak, penjual popiah ini menanggapi dengan balasan menohok. Ada kisah menyedihkan di balik perjuangannya.
Harga sebuah produk pasti akan mengalami fluktuasi sejalan dengan perubahan permintaan dan penawaran di pasar. Hal ini rupanya tidak semua orang bisa terima.
Salah satunya pada harga makanan yang dari tahun ke tahun cenderung meningkat, seperti yang terjadi pada sebuah gerai popiah di Melaka, Malaysia ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belum lama ini, gerai popiah bernama Bunga Raya Popiah mendalam keluhan dari pelanggannya. Popiahnya disebut terlalu mahal harganya dan rasanya tak seenak dulu.
![]() |
Tanggapan tersebut ramai disebut netizen di sebuah video TikTok milik kreator konten @foodiekom. Dalam videonya, kreator tersebut mengulas popiah dari gerai tersebut dan dinilai enak.
Namun, netizen tak sependapat dan menilai bahwa popiah dari gerai Bunga Raya Popiah kualitas rasanya sudah berubah. “Rasanya tidak seperti dulu,” tulis netizen di kolom komentar.
“Ini mah sekarang harganya terlalu mahal, rasanya gak seenak dulu, jadi udah gak pernah beli lagi,” tulis netizen lainnya.
![]() |
Menanggapi itu, pemilik gerai popiah mengaku emosi. Terutama soal harga yang ia pun tidak bisa mengatasi karena harga bahan-bahan semakin mahal setiap tahun.
“Jelas harga naik, ini bukan tahun 1955. Ini tahun 2025 yang mana semua bahan-bahan mahal, Anda harus mengerti itu,” ujarnya dalam sebuah unggahan Facebook, lapor Says (19/05/25).
Soal kualitas rasa, pemilik gerai mengaku sangat terbuka dengan kritik pelanggan. Namun, ia sangat menyayangkan jika komentar pelanggan justru lebih menghakimi tanpa masukan.
“Saya terbuka dengan kritik yang membangun dan bersedia untuk memperbaiki diri, tetapi jika anda hanya bicara omong kosong, saya tidak menerimanya,” tuturnya.
![]() |
Lebih lanjut, pemilik gerai juga menceritakan ia hanya menerusi usaha popiah yang sudah dibangun oleh ayahnya dulu. Selama bertahun-tahun gerainuya masih berjualan di tempat yang sama.
Ia mengaku bahwa dirinya sudah berjuang banyak agar usaha popiahnya terus berjalan. “Saya berjuang dengan meningkatnya biaya dan kondisi ekonomi yang sulit,” ujarnya.
“Bisnis tidak seperti dulu, tapi saya masih berusaha untuk meneruskan usaha ini agar tidak tutup. Saya coba dengan promosi di Facebook,” ujarnya lagi.
Unggahannya pun ramai ditanggapi netizen. Dari banyaknya kritik, tak sedikit juga yang tersentuh dengan perjuangannya selama berjualan popiah.
Bahkan sampai ada pelanggan yang datang ke gerainya untuk memborong popiah setelah membaca unggahannya tersebut.
“Saya tersentuh ketika pelanggan saya melihat unggahan saya di Facebook, mereka datang untuk mendukung saya bahkan sampai saya kehabisan stok,” tutupnya.
Popiah sendiri merupakan sejenis lumpia yang diisi dengan sayuran, daging, dan sosis. Popiah dikenal sebagai kudapan khas China, tetapi populer di Malaysia dan Singapura.
(raf/odi)
Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://food.detik.com/info-kuliner/d-7923901/penjual-popiah-ini-dikritik-jualannya-mahal-dan-tak-enak-ini-jawabannya