Nasional

Perdana Menteri Prancis François Bayrou Tumbang di Parlemen, Macron Hadapi Krisis Politik Baru

Koranriau.co.id-

Perdana Menteri Prancis François Bayrou Tumbang di Parlemen, Macron Hadapi Krisis Politik Baru
PM Prancis François Bayrou (Kiri) dan Presiden Prancis Emmanuel Marrcon (Kanan)(Media Sosial X)

PRANCIS kembali diguncang krisis politik setelah Perdana Menteri (PM) François Bayrou kalah dalam pemungutan suara mosi percaya di Majelis Nasional. Bayrou hanya meraih 194 suara, sementara 364 anggota parlemen menolak pemerintahannya.

Kekalahan ini memaksa Bayrou untuk menyerahkan pengunduran diri kabinetnya kepada Presiden Emmanuel Macron. Istana kepresidenan menyatakan keputusan terkait penggantinya akan diumumkan dalam beberapa hari mendatang.

Pilihan Macron kini terbatas. Di mana dia bisa menunjuk perdana menteri baru dari kubu tengah-kanan, merangkul tokoh yang dapat diterima Partai Sosialis, atau bahkan membubarkan parlemen untuk menggelar pemilu baru. Namun, oposisi sayap kiri yang dipimpin partai France Unbowed menuntut agar Macron sendiri dari jabatan, meski hal itu dinilai kecil kemungkinan.

Utang Nasional

Bayrou jatuh setelah mempertaruhkan nasib pemerintahannya pada debat darurat soal utang nasional yang kini mencapai €3,4 triliun. Dalam rencana anggaran 2026, ia mengusulkan penghapusan dua hari libur nasional serta pembekuan tunjangan sosial dan pensiun demi menghemat €44 miliar. Namun, usulan itu justru memicu perlawanan luas. Partai-partai oposisi memanfaatkan mosi percaya sebagai ajang untuk melumpuhkan Bayrou sekaligus melemahkan Macron.

Sejumlah pengamat menyebut langkah Bayrou sebagai “bunuh diri politik”, karena tidak ada keharusan untuk segera mengajukan mosi percaya. Dalam pidatonya sebelum pemungutan suara, Bayrou menegaskan bahwa generasi muda akan menanggung beban jika Prancis kehilangan kemandirian finansial. “Penyerahan pada utang sama halnya dengan penyerahan pada senjata. Itu berarti menjerumuskan generasi muda ke dalam perbudakan,” katanya.

Meski begitu, peringatannya tidak menggoyahkan parlemen maupun opini publik. Survei menunjukkan rakyat Prancis lebih menaruh perhatian pada isu biaya hidup, keamanan, dan imigrasi ketimbang pengendalian utang.

Gerakan Protes

Di sisi lain, gelombang protes diperkirakan meningkat. Gerakan “Bloquons Tout” berjanji akan menggelar aksi boikot dan demonstrasi mulai Rabu, sementara serikat buruh menjadwalkan aksi besar pada 18 September.

Bayrou sebelumnya menggantikan Michel Barnier pada Desember lalu setelah Barnier gagal meloloskan anggaran. Namun, hubungan Bayrou dengan Partai Sosialis merenggang akibat kebijakan reformasi pensiun yang menaikkan usia pensiun menjadi 64 tahun.

Kini, Macron disebut-sebut tengah mempertimbangkan sejumlah nama dari lingkaran terdekatnya, seperti Menteri Pertahanan Sébastien Lecornu, Menteri Tenaga Kerja Catherine Vautrin, dan Menteri Keuangan Éric Lombard, sebagai kandidat perdana menteri berikutnya. (BBC/Z-2)

Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://mediaindonesia.com/internasional/809271/perdana-menteri-prancis-franois-bayrou-tumbang-di-parlemen-macron-hadapi-krisis-politik-baru

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *