Koranriau.co.id-

SEKTOR pertanian saat ini berada di persimpangan jalan yang dihadapkan pada tantangan besar seperti perubahan iklim dan kebutuhan mendesak untuk menciptakan ketahanan pangan, yang tidak hanya memadai tetapi juga berkelanjutan untuk masa depan.
Dalam situasi ini, ide-ide brilian dan inovasi kreatif dari generasi muda dinilai sebagai kunci utama untuk mendorong revolusi di sektor pangan dan pertanian.
Hal disampaikan Ketua Dosen Penggerak Prestasi Mahasiswa (DPPM) Fakultas Pertanian, Sains, dan Teknologi (FPST) Universitas Warmadewa (Unwar) I Nengah Muliarta, saat membuka acara Agriculture Sciences Festival bertajuk Agri-Revolution: Empowering the Future of Food and Farming, di Denpasar, Bali, Sabtu (11/10).
Menurutnya, permasalahan perubahan iklim telah menjadi tantangan nyata yang menuntut pemikiran bersama dari semua pihak di sektor pertanian. Untuk itu diperlukan penciptaan ketahanan pangan yang tidak hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan saat ini, tetapi juga berkelanjutan untuk generasi mendatang.
“Di sinilah peran penting inovasi dari para mahasiswa. Generasi muda perlu memiliki kreativitas, semangat kewirausahaan dan keterbukaan terhadap teknologi yang merupakan modal vital untuk mengatasi masalah ini,” ujarnya.
Mengutip data dari berbagai riset, lanjut dia, perubahan iklim di Indonesia telah menyebabkan anomali cuaca yang berujung pada penurunan luas panen, peningkatan serangan hama dan penyakit, serta kerentanan petani. Kondisi ini membuat penerapan teknologi dan praktik pertanian modern menjadi suatu keharusan.
Tema Agriculture Sciences Festival yang diisi dengan kompetisi poster, menjadi ajang bagi mahasiswa untuk menunjukkan ide dan solusi yang dapat menjawab tantangan pertanian. Muliarta menyatakan optimismenya terhadap potensi ide yang lahir dari kegiatan tersebut.
“Festival ini adalah ajang bagi mahasiswa untuk menunjukkan ide-ide brilian dan inovasi yang dapat menjawab tantangan di bidang pertanian. Melalui lomba poster ini, kita akan melihat berbagai solusi kreatif yang diusulkan oleh generasi muda, solusi yang tidak hanya relevan, tetapi juga dapat menginspirasi kita semua untuk memberdayakan sektor pertanian.”
Ia mengharapkan ide-ide segar seperti pemanfaatan teknologi pertanian presisi (seperti drone dan sensor IoT), pengembangan varietas unggul yang adaptif terhadap kondisi ekstrem (kekeringan atau salinitas), hingga konsep agribisnis kreatif dan praktik pertanian ramah lingkungan (agroforestri atau pertanian organik) dapat muncul dan dikembangkan lebih lanjut.
Muliarta juga menekankan bahwa inovasi tidak boleh berhenti hanya di tahap ide. Kolaborasi adalah kunci untuk mewujudkan ide tersebut menjadi aksi nyata di lapangan.
“Saya berharap festival ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga jembatan untuk membangun jaringan, menemukan inovasi baru, dan membangun kolaborasi,” pungkasnya. (RS/P-2)
Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://mediaindonesia.com/nusantara/819843/pertanian-berkelanjutan-butuh-ide-kreatif-generasi-muda