Presiden Prancis Macron di Vietnam Disuguhi Lumpia hingga Tumis Kangkung

Jakarta –

Sebelum ke Indonesia, Presiden Prancis Emmanuel Macron berkunjung ke Hanoi, Vietnam. Ia dan sang istri bersantap di restoran Madame Hien dan disambut oleh chef di sana yang merupakan keturunan Prancis.

Emmanuel Macron memulai kunjungan ke Asia Tenggara-nya dengan lawatan ke Vietnam pada 25-27 Mei 2025. Di sana ia bertemu dengan pemimpin tertinggi Vietnam, To Lam pada Senin (26/5).

Selain agenda politik, terlihat Presiden Macron dan istrinya berkunjung ke restoran Madame Hien di Hoàn Kiếm, Hà Nội. Mereka disambut oleh chef keturunan Prancis, Didier Corlou (72) yang merupakan pemilik restoran.

Sosok Didier Corlou bukan chef sembarangan karena ia telah melayani lebih dari 60 kepala negara di Vietnam. Ia dihubungi kedutaan Prancis sebulan sebelum kunjungan Presiden Macron dan diberi tahu soal dirinya melayani delegasi tingkat tinggi dari Prancis.

Namun, baru 2 minggu setelahnya ia mengetahui jika tamu yang dimaksud adalah presiden Macron. “Makan siang berlangsung sekitar 1,5 jam, jadi saya menyiapkan 4-course dengan hidangan pembuka, hidangan utama, dan hidangan penutup. Semuanya menggunakan bahan-bahan lokal musiman yang segar untuk menghormati tradisi kuliner Vietnam,” kata chef tersebut.

Pemilihan menu disesuaikan dengan preferensi pola makan Macron. Menu yang tersaji adalah semangkuk bihun dengan kepiting dan daun ketumbar Vietnam (bun rieu), hidangan pembuka berisi gulungan nasi, lumpia goreng, dan salad jeruk Pomelo.

Hidangan pembuka yang disuguhkan kepada Presiden Macron di Vietnam. Foto: Restoran Madame Hien via VN Express

Untuk hidangan utama berupa ikan cod, udang, dan cumi-cumi yang dikukus dalam daun teratai, serta tumis kangkung dengan bawang putih Ly Son dan sup asam. Sementara makanan penutup (dessert) yang disajikan, cake cokelat dan es krim wijen hitam.

Namun, sorotan utama dari jamuan ini adalah menu yang dibuat spesial untuk Presiden Macron. Berupa seafood yang dikukus dalam daun teratai segar, bersumber dari Danau Barat Hanoi.

Menu ini sebelumnya tidak ada di restoran chef Didier Corlou. Jadi kehadirannya seperti hadiah pribadi untuk Presiden Macron.

Mengutip VN Express (28/5), petinggi Prancis tersebut bersama delegasinya tiba di restoran sekitar pukul 13.20. Keamanan ketat diberlakukan selama hampir 2 jam.

Meskipun Kedutaan Prancis di Vietnam tidak meminta penutupan restoran, Corlou memutuskan berhenti menerima tamu untuk sementara waktu guna memastikan semuanya berjalan lancar.

Staf juga harus menyimpan ponsel mereka. Tidak seorang pun diizinkan mengambil gambar atau video.

Presiden Vietnam Luong Cuong dan istrinya, Nguyen Thi Minh Nguyet, menyambut Presiden Prancis Emmanuel Macron dan istrinya, Brigitte Macron, di Istana Kepresidenan di Hanoi, Vietnam, 26 Mei 2025. Foto: REUTERS/Chalinee Thirasupa

Istana Élysée, kediaman resmi presiden Prancis, mengirim chef sendiri untuk mengawasi seluruh persiapan makanan di dapur. Seorang kepala pelayan untuk rombongan ditempatkan di lantai atas untuk memantau alur layanan, mengoordinasikan penyajian setiap hidangan, dan memastikan hidangan disajikan dalam urutan yang benar.

“Meskipun saya terbiasa melayani kepala negara, saya masih merasa sedikit gugup,” kata Corlou. Ia mengaku “lega” setelah makan siang selesai.

Mengenai menu yang disajikan, Presiden Macron memuji hidangan buatan Corlou. Ia menyebut lezat dan penuh cita rasa.

Setelah makan, ia menandatangani menu dan berfoto dengan tim restoran.

Corlou juga memberinya buku tentang masakan Vietnam dan kotak pernis berisi campuran lima rempah Vietnam.

“Presiden Macron masuk ke mobilnya dan pergi, disambut oleh orang-orang yang telah menunggu di luar restoran, dan mereka tetap menyambutnya hingga iring-iringan mobil meninggalkan Jalan Hang Be,” kata chef tersebut.

(adr/odi)