Promosikan Babi Panggang Pakai Sorban, Pria Ini Dihujat

Jakarta –

Berniat kreatif dalam mempromosikan menu babi panggang di restorannya, pria ini berakhir dikecam netizen. Ia tampak mengenakan jubah dan sorban yang identik sebagai pakaian muslim.

Banyak upaya untuk mempromosikan bisnis kuliner dilakukan sendiri oleh pemiliknya. Namun, tak jarang, cara yang mereka pilih terlalu nyeleneh hingga hasilnya berbalik ‘menyerang’ citra bisnisnya.

Contohnya yang terjadi di Thailand ini. Seorang pria 48 tahun yang dikenal dengan sebutan Uncle Tony berupaya mempromosikan menu babi panggang di restoran miliknya.

Mengutip World of Buzz (25/4/2025), pemilik nama asli Charoensak Phosichai itu mengenakan pakaian tradisional Arab yang umum dikaitkan dengan umat Islam.

Uncle Tony memakai jubah putih dan sorban yang biasa dipakai pria muslim untuk ke masjid, berdoa, atau ketika menghadiri perayaan agama Islam. Hal ini bertolak belakang dengan babi panggang yang dipromosikannya karena merupakan makanan haram bagi muslim.

Uncle Tony mempromosikan babi panggang dengan mengenakan sorban. Foto: World of Buzz

Dalam video yang viral, tampak Uncle Tony menunjukkan seekor babi panggang utuh. Ia bahkan menyajikan potongan babi panggang ke pelanggan.

“Hi! Selamat merayakan Songkran (festival tahun baru tradisional di Thailand)! Semoga Anda semua selalu dilimpahi rezeki dan kesehatan. Mari kita rayakan Tahun Baru Thailand! Siapa pun yang tertarik mencoba daging babi panggang dapat mengunjungi kami di Krua Long Tony,” ungkap Tony.

Videonya jadi viral lantaran mendapat banyak kritik dan kecaman dari muslim maupun nonmuslim di Thailand. Mereka merasa apa yang dilakukan Tony menyinggung umat muslim.

Uncle Tony berujung minta maaf kepada publik. Foto: World of Buzz

Uncle Tony lalu menghapus video promosi tersebut dan mengucapkan permintaan maaf ke publik. Ia mengatakan tak bermaksud menghina siapa pun atau agama apa pun. Ia menambahkan bahwa pakaian Arab tersebut dibeli di Dubai.

Sebelumnya, Uncle Tony pernah mengenakannya saat pemotretan di padang pasir dan memutuskan untuk mengenakannya untuk bersenang-senang saat Songkran.

“Saya punya teman di komunitas Islam. Saya sudah menghapus video itu. Sekali lagi saya minta maaf sebesar-besarnya atas apa yang telah saya lakukan,” tutup Uncle Tony.

(adr/odi)