Koranriau.co.id-
Jakarta –
Proses pembuatan mie lethek khas Yogyakarta yang masih menggunakan tenaga sapi, viral di media sosial. Banyak yang penasaran dengan proses pembuatan mie ini.
Mi lethek merupakan kuliner khas Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang telah hadir sejak sekitar tahun 1940, jauh sebelum Indonesia merdeka. Hingga kini, proses pembuatannya masih dipertahankan secara tradisional tanpa tambahan bahan pengawet atau zat kimia.
Mi lethek terbuat dari campuran tepung tapioka dan singkong kering, yang secara lokal dikenal sebagai gaplek. Perpaduan ini menghasilkan warna mi yang cenderung gelap dan tampak “kotor”, yang dalam bahasa Jawa disebut “lethek”. Meskipun tampilannya kurang menarik, mi ini justru menjadi simbol atau ciri khas dari makanan legendaris ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Proses pembuatan mi lethek dilakukan secara tradisional sejak awal. Gaplek diproses sendiri tanpa bantuan mesin modern untuk menjaga kualitas dan rasa. Seluruh bahan yang digunakan pastinya alami tanpa tambahan pengawet atau bahan kimia sintetis, sehingga aman dikonsumsi.
Baru-baru ini akun Instagram @streefoodjourn3y (15/05), yang terkenal aktif mengunggah video makanan kaki lima di berbagai negara, baru saja mengunggah video proses pembuatan mie lethek.
Akun ini menyorot area pabrik Mie Lethek Garuda yang ada di Bantul, Yogyakarta. Mulai dari proses penggilingan adonan, sampai seekor sapi besar yang digunakan untuk membantu menghaluskan adonan mie sebelum dicetak.
![]() |
Kehadiran seekor sapi ini jelas menarik perhatian netizen dari berbagai negara. Karena konsep menggiling mie dengan cara tradisional, apalagi pakai tenaga sapi merupakan hal yang langka. Namun, tak sedikit netizen yang mempertanyakan kebersihan dari mie lethek ini, karena tampak pegawai pabrik ada yang tidak mengenakan kaus, tidak ada yang menggunakan sarung tangan hingga alas kaki.
“Saya kaget ketiha lihat ada seekor sapi berkeliaran di dalam pabrik mie. Tapi lebih kaget lagi saat lihat pabriknya yang kurang bersih,” komen @jam**.
“Hmm, saya sempat berpikir ini pabrik mie di India, ternyata di Indonesia. Hmm, ini mie pasti rasanya campuran dari keringat dan bau kaki,” sindir @kraz**.
![]() |
Tapi banyak juga netizen yang membela bahwa proses pembuatan mie ini suda berusia puluhan bahkan ratusan tahun.
“Ini pabruk sudah produksi mie sejak sebelum adanya teknologi canggih, lagian semua mie yang diproduksi itu akan kita rebus dan kita masak lagi. Tentunya itu membunuh bakteri yang ada,” bela salah satu netizen.
![]() |
Meski bagi sebagian besar netizen dari luar Indonesia, menganggap bahwa proses pembuatan mi lethek kurang higienis. Tapi mie tradisional ini tetap banyak penggemarnya terutama di Yogyakarta.
Dikutip dari DetikJogja, Mi lethek buatan Pabrik Garuda ini sudah mengantongi sertifikat warisan budaya takbenda (WBTb) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
(sob/odi)
Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://food.detik.com/info-kuliner/d-7918603/proses-pembuatan-mie-lethek-pakai-tenaga-sapi-viral-di-medsos