Koranriau.co.id –
Jakarta, CNN Indonesia —
PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) menggelar serangkaian kegiatan pada Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional atau BK3N 2025, salah satunya Workshop BK3N 2025, pada Senin (10/02).
Bertema “Mitigasi Risiko Bahaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Industri Smelter” dengan narasumber dari Dinas Tenaga Kerja Provinsi Sulawesi Tengah, workshop ini bertujuan meningkatkan kesadaran dan pemahaman para pekerja serta perusahaan terkait K3 dan mitigasi risiko dalam operasional smelter.
Head of Corporate Communication PT GNI, Mellysa Tanoyo menjelaskan, workshop tersebut sekaligus menjadi cara PT GNI untuk mengingatkan kembali akan risiko kerja, dan menciptakan budaya K3 di tempat kerja. Diharapkan, peserta mendapatkan wawasan mendalam tentang identifikasi potensi bahaya, penilaian risiko, dan penerapan langkah pencegahan yang efektif.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Bulan K3 Nasional ini sebagai momen untuk memperkuat implementasi K3 di lingkungan kerja karena K3 merupakan komitmen dan tanggung jawab semua pihak baik dari pekerja maupun bagi perusahaan,” kata Mellysa.
Workshop terkait K3 itu dinilai penting, karena industri smelter memiliki karakteristik khusus yang melibatkan proses pengolahan mineral dan logam pada suhu tinggi, penggunaan bahan kimia berbahaya, serta operasional peralatan berat.
Semua faktor di atas dapat meningkatkan potensi terjadi kecelakaan kerja maupun masalah kesehatan bagi pekerja. Penerapan mitigasi risiko menjadi krusial untuk memastikan lingkungan kerja tetap aman dan sehat.
PLT Kepala UPT Pengawasan Ketenagakerjaan Wilayah II yang juga mengisi materi Workshop BK3N 2025, Benny, menilai bahwa PT GNI saat ini sudah melakukan berbagai langkah untuk mengembangkan dan memperkuat implementasi K3 di lingkungan kerja.
“Kami mengukur penerapan K3, sampai saat ini, PT GNI telah ada di angka 85 persen. Tapi persoalan K3 tidak hanya diukur dari temuan-temuan, ini hanya menjadi guidance agar kita tetap melakukan upaya-upaya K3 secara konsisten. Yang lebih penting, implementasi ini harus berlangsung secara terus-menerus,” ujar Benny.
Benny menjelaskan, ada beberapa poin khusus terkait upaya menciptakan budaya K3, mencakup kepatuhan terhadap seluruh aturan K3 yang ditetapkan perusahaan, bekerja sesuai dengan Standard Operating Procedure (SOP), serta kerja sama dan kolaborasi antara seluruh pihak baik perusahaan, tenaga kerja, dan pemerintah.
Benny berharap, kegiatan workshop ini dapat menjadi bekal agar semua pihak dapat bersama menjalankan upaya K3 demi menjamin keamanan lingkungan kerja.
“Antusiasme dan partisipasi kegiatan ini cukup baik, karena banyak peserta yang hadir yang terdiri dari perwakilan masing-masing departemen. Kami berharap ini dapat menjadi bekal dan tidak hanya berhenti disini, tapi juga menjadi pesan untuk terus melakukan upaya K3,” katanya.
Selain workshop, komitmen PT GNI dalam penerapan K3 juga diperlihatkan melalui pembentukan Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) yang bertugas memastikan implementasi K3 berjalan efektif.
PT GNI juga secara rutin mengadakan program sertifikasi K3 bagi para teknisi dan pekerja lainnya guna mendorong kompetensi dan kesadaran akan pentingnya keselamatan kerja.
Melalui berbagai inisiatif tersebut, PT GNI terus menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat secara berkelanjutan. Dengan kerja sama antara perusahaan, pemerintah, dan pekerja, diharapkan risiko bahaya di industri smelter dapat diminimalisir, dan kesejahteraan pekerja meningkat.
(rea/rir)
Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20250212181545-625-1197596/pt-gni-perkuat-k3-di-smelter-gelar-workshop-bk3n-2025