Koranriau.co.id-

DELAPAN dekade lalu, perjalanan udara dari London atau New York ke Sydney bisa memakan waktu lebih dari sepekan. Kini, maskapai asal Australia Qantas Airways bersiap menorehkan sejarah baru penerbangan modern. Pada Jumat (8/11), Qantas mengumumkan pesawat penumpang yang mampu menempuh rute terjauh di dunia tanpa henti kini memasuki tahap akhir perakitan.
Pesawat tersebut adalah Airbus A350-1000ULR, yang dirancang khusus untuk program “Project Sunrise”. Inisiatif Qantas untuk menghadirkan layanan ultra-long-range atau penerbangan jarak ultra jauh. Dengan tambahan tangki bahan bakar 20.000 liter di bagian tengah belakang, pesawat ini diklaim mampu terbang hingga 22 jam tanpa berhenti.
“Proyek ini tidak hanya akan memecahkan rekor jarak, tetapi juga mengubah cara orang merasakan penerbangan jarak jauh, melalui desain berbasis sains untuk meminimalkan jet lag dan memaksimalkan kenyamanan,” ujar CEO Qantas Vanessa Hudson dalam keterangan resmi.
Jika sesuai jadwal, penerbangan komersial perdana dijadwalkan berlangsung pada paruh pertama 2027. Penerbangan ini akan memangkas waktu perjalanan dari London atau New York ke pantai timur Australia hingga empat jam lebih cepat dibandingkan rute saat ini.
Sebelumnya, pesawat Boeing 787-9 Dreamliner hanya mampu menempuh penerbangan nonstop sejauh 17 jam dari London ke Perth di wilayah barat Australia. Namun, menembus hingga Sydney atau Melbourne, yang disebut Qantas sebagai “aviation’s final frontier” atau “batas terakhir dunia penerbangan”, telah menjadi tantangan tersendiri.
Qantas pertama kali mengumumkan Project Sunrise pada 2017, namun proyek sempat tertunda akibat pandemi Covid-19. Baru pada 2022, maskapai ini memesan 12 unit Airbus A350-1000ULR untuk melayani rute jarak jauh dari dan ke Australia. Pesawat pertama dijadwalkan tiba pada Oktober 2026.
Dalam pembaruan terbarunya, Qantas membagikan foto dan video tahap perakitan di markas Airbus Toulouse, Prancis. Badan pesawat pertama kali diangkut menggunakan pesawat kargo khusus Airbus Beluga, lalu dirakit di hanggar utama. Semua komponen inti kini telah terpasang, dan pesawat akan segera dipindahkan untuk pemasangan mesin serta perangkat uji terbang.
Menariknya, pesawat super jarak jauh ini hanya akan menampung 238 penumpang, jauh lebih sedikit dibandingkan konfigurasi A350-1000 biasa yang mencapai 400 kursi. Sebagai gantinya, Qantas menyediakan “Wellbeing Zone”, area khusus di antara kelas ekonomi premium dan ekonomi reguler untuk membantu penumpang berolahraga ringan dan mengurangi kelelahan selama penerbangan ultra panjang tersebut. (CNN/Z-2)
Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://mediaindonesia.com/travelista/828357/qantas-perkenalkan-pesawat-super-jarak-jauh-terbang-22-jam-tanpa-henti-dari-london-ke-sydney




