Koranriau.co.id –
Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Keuangan Sri Mulyani buka suara terkait laporan terbaru Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) yang menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dari 5,1 persen menjadi 4,7 persen untuk tahun ini.
Menurutnya, penurunan proyeksi tidak hanya terjadi pada Indonesia, tetapi juga terhadap negara lain, misalnya Amerika Serikat (AS), China, Uni Eropa, Jepang, dan India.
“Kalau kita lihat koreksi di Indonesia, relatif kecil, tapi bukan berarti tidak terkoreksi. Kita harus bekerja keras agar prediksi ini tidak terjadi, harus ada cara untuk mencegah,” ujarnya dalam konferensi pers APBN KiTa, Rabu (30/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sri Mulyani mengatakan penurunan proyeksi perekonomian dalam negeri setidaknya lebih terukur, dibandingkan yang terjadi pada China dan AS.
Penurunan perekonomian, imbuh Sri Mulyani, merupakan dampak kebijakan tarif yang dilakukan Presiden AS Donald Trump. Apalagi, saat ini perang dagang antara negeri Paman Sam dan Tiongkok makin panas.
“AS mengalami koreksi sangat dalam, tahun ini hanya (tumbuh) 1,8 persen dari seharusnya 2,7 persen. Jadi drop-nya lebih dari 40 persen. Jadi apa yang dilakukan Trump kemungkinan melemahkan growth-nya mereka sendiri,” jelasnya.
Berdasarkan proyeksi IMF, untuk tahun depan perekonomian Indonesia diproyeksi tumbuh 4,7 persen. Sedangkan, AS lebih turun lagi menjadi 1,7 persen.
“Ini menjadi perdebatan mereka sendiri. Tahun depan juga mungkin akan lebih lemah lagi, China growth-nya 4 persen dari tadinya 4,6 persen. Jadi turun 0,6 persen,” pungkasnya.
(ldy/pta)
Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20250430183734-532-1224444/respons-sri-mulyani-soal-imf-ramal-ekonomi-ri-cuma-tumbuh-47-persen