Koranriau.co.id-
Jakarta –
Restoran legendaris Ser Wong Fun di Hong Kong konsisten menawarkan sup ular. Hidangan ini legendaris karena sudah ada sejak lebih dari 100 tahun lalu.
Restoran yang berdiri sejak 1895 ini dikenal sebagai pelopor sup ular khas Kanton, hidangan tradisional yang populer saat musim dingin karena dipercaya memberi kehangatan dan manfaat bagi tubuh.
Kini di usia ke-130 tahun, pemilik generasi keempat, Gigi Ng Chui-po, berupaya memperkenalkan kembali bahan tradisional tersebut dengan cara yang lebih modern dan menarik minat generasi muda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari South China Morning Post (13/10/2025), dalam perayaan ulang tahunnya yang ke-130, restoran Ser Wong Fun berkolaborasi dengan restoran Pizzaiola Roberta de Sario of Falcone di Hong Kong. Hasilnya adalah kreasi unik berupa ‘Neo-Neapolitan snake-meat pizza’, yang memadukan bahan tradisional Kanton dengan gaya kuliner Italia kontemporer.
![]() |
Inovasi ini bukan kali pertama dilakukan tahun lalu, restoran ini juga sempat berkolaborasi dengan Pizza Hut dalam proyek serupa.
“Saya tidak merancang perayaan ini sebagai strategi bisnis. Saya melakukannya untuk mengenang orang tua dan leluhur saya,” ujar Ng selaku pemilik restoran dalam wawancara bersama South China Morning Post.
“Ibu saya meninggal tahun lalu setelah 63 tahun bekerja di restoran keluarga ini. Kolaborasi ini merupakan cara saya menghormatinya.”
Selain pizza daging ular, Ser Wong Fun juga meluncurkan menu spesial 8 hidangan untuk memperingati tonggak bersejarahnya. Beberapa menu andalan termasuk iga babi dengan saus leci dan plum, cakar kepiting goreng renyah dengan saus lemon, serta sup ular Tai See khas restoran yang dimasak selama 24 jam.
Sup ini menggunakan lima jenis ular, ayam, tulang babi, kulit jeruk kering, dan tebu. Cita rasanya kompleks dan khas. Ada pula menu Bitter Turns Sweet Bento Box yang menawarkan variasi rasa manis, asam, pahit, dan pedas dalam satu kotak.
![]() |
Ng, yang sebelumnya bekerja sebagai konsultan teknik di Kanada sebelum mengambil alih bisnis keluarga pada tahun 2000, mengaku kehidupannya kini nyaris sepenuhnya didedikasikan untuk menjaga warisan leluhur.
“Saya pikir ini sudah takdir untuk menjalankan restoran keluarga ini. Pelanggan saya sekarang seperti teman sendiri,” katanya. Meski demikian, ia mengakui tantangan besar yang dihadapi, terutama karena kawasan Hong Kong Central kini jauh lebih sepi di malam hari dan pelanggan semakin berhati-hati dalam membelanjakan uang mereka.
Harga semangkuk sup ular di Ser Wong Fun mencapai HK $140 atau sekitar Rp 300 ribu, menjadikannya salah satu menu premium di wilayah tersebut. Tak jarang, wisatawan yang penasaran ingin coba sup ular mundur setelah melihat daftar harga.
Namun Ng tak menyerah. Ia terus berinovasi dengan menu baru, seperti egg waffle beraroma kulit jeruk kering yang dijual untuk menarik pembeli jalanan.
Bagi Ng, menjaga sup ular yang sudah menjadi warisan kuliner berusia lebih dari satu abad ini bukan sekadar bisnis, melainkan bentuk penghormatan terhadap sejarah dan budaya kuliner Kanton yang terus berevolusi.
(sob/adr)
Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://food.detik.com/info-kuliner/d-8158733/resto-ini-konsisten-sajikan-sup-ular-legendaris-sejak-130-tahun-lalu