Nasional

Review Film Anaconda 2025 Meta Sinema yang Lucu dan Segar

Koranriau.co.id-

Review Film Anaconda 2025: Meta Sinema yang Lucu dan Segar
Cuplikan film Anaconda 2025.(Dok. Sony)

JACK Black menghidupkan kembali hutan hujan Amazon Brasil bersama makhluk paling buas yang menjadi mimpi buruk di dalam air, Anaconda. Namun, kali ini, berbeda dengan film Anaconda (1997) pertamanya, Anaconda 2025 adalah film yang lucu.

Jika pada film pertamanya mengikuti kisah sekelompok pembuat dokumenter yang kemudian ditipu oleh si penangkap Ular Paul Serone, diperankan dengan begitu ikonik oleh Jon Voight, Anaconda 2025 menjadi reboot yang menggunakan pendekatan meta sinema.

Doug (Jack Black) dan Griff (Paul Rudd) telah bersahabat sejak kecil, dan selalu bermimpi untuk membuat ulang film favorit sepanjang masa mereka: sebuah film ‘klasik’ sinematik berjudul Anaconda.

Ketika krisis paruh baya mendorong mereka untuk akhirnya mewujudkan impian tersebut, mereka pergi jauh ke pedalaman Amazon untuk mulai syuting. Namun, segalanya menjadi nyata saat seekor Anaconda raksasa sungguhan muncul, mengubah lokasi syuting mereka yang kacau dan jenaka menjadi situasi yang mematikan.

Doug kini menjalani kehidupannya yang biasa-biasa saja sebagai editor video nikahan. Griff, jadi aktor figuran di industri Hollywood. Keduanya menjadi motor untuk menggerakkan cerita, menjadikan meta sinema Anaconda 2025 sebagai tawaran yang lucu.

Doug dan Griff pun berangkat ke Amazon, bersama kedua rekan kecil mereka lainnya, Kenny (Steve Zahn) dan Claire (Thandiwe Newton). Ditemani seorang ahli Ular amatir, Santiago (Selton Mello).

Anaconda 2025 disutradarai oleh Tom Gormican. Naskahnya ditulis Gormican bersama Kevin Etten. Di naskahnya, keduanya juga tampak seperti tengah mengkritisi industri Hollywood, seperti tentang perubahan naskah yang terjadi di tengah produksi, atau gaya ledakan khas Hollywood.

Gormican secara jeli menggunakan komedi situasi untuk menciptakan meta sinemanya menjadi lebih tebal. Misalnya, ketika adegan kapal yang dinaiki Doug bersama kru melihat kapal lain yang juga tengah melakukan syuting. Ternyata, mereka adalah kru sebenarnya untuk reboot film Anaconda dari Sony (pemilik IP Anaconda). Gormican dan Etten dengan lihai memainkan dialog, ‘tidak ada yang baru, tidak ada ide baru, reboot saja.’

Dalam perjalanan pembuatan film Anaconda Doug dan Griff, keduanya mencari tema yang akan mengisi muatan film Anaconda versi terbaru. Bagian ini juga dimainkan Gormican sebagai metanya.

Mulanya, mereka bertemu dengan Ana (Daniela Melchior) yang mengaku sebagai anak pemilik kapal, padahal, ia adalah penambang emas ilegal. Doug dan Griff kemudian sepakat untuk mengubah tema cerita film mereka, memasukkan plot Ana.

Komedi situasi terkocak adalah saat Doug dikejar Anaconda, sesaat ketika ia dikira telah mati oleh rekan-rekannya. Dengan menaruh babi hutan di atas kepalanya dan tupai di mulut.

Anaconda (1997) yang menjadi cult klasik 90-an, kini dikemas dengan jenaka dan penuh tawa. Lewat pendekatan meta sinema yang juga menjadi tema kritik untuk industri sinema Hollywood yang terkadang saking habisnya ide menggali dari IP-IP lama untuk dibuat ulang, atau sulitnya mencari pendanaan untuk film produksi indie (independen). Anaconda 2025 memberikan napas yang segar sebagai sebuah film yang berdiri sendiri (standalone) maupun sebagai reboot, dengan komedi yang pecah.

Anaconda sedang tayang di bioskop Indonesia. Media Indonesia menonton saat sesi pratinjau media pada Selasa, (23/12) di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan.

(H-3)

Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://mediaindonesia.com/hiburan/843972/review-film-anaconda-2025-meta-sinema-yang-lucu-dan-segar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *