Koranriau.co.id-

SATUAN Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Barat (Jakbar) menggencarkan pengawasan terhadap pedagang kaki lima (PKL) liar di kawasan cagar budaya Kota Tua.
Pengawasan ini dilakukan untuk menegakkan Peraturan Daerah (Perda) DKI Jakarta Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum, sekaligus memastikan kenyamanan pengunjung.
Kepala Satpol PP Tamansari, Goodman Sidabutar, mengakui kawasan tersebut sebelumnya marak PKL liar. Pengetatan pengawasan dilakukan atas instruksi Gubernur DKI.
“Kawasan ini kan sebelumnya marak PKL liar. Makanya, dalam rangka penegakan Perda dan kepentingan publik juga, kita perketat pengawasan di tempat ini,” kata Goodman di kawasan Kota Tua, Sabtu (13/12).
Goodman mengungkapkan, selama sebulan terakhir, tercatat telah terjadi tiga kali benturan antara petugas Satpol PP dengan komunitas PKL terkait larangan berjualan di kawasan tersebut.
Untuk memperkuat pengawasan, Satpol PP mengerahkan 25 hingga 30 personel pada hari kerja. Sementara pada akhir pekan, pengerahan personel ditingkatkan hingga 100 orang yang berasal dari berbagai kecamatan.
Tantangan Lokasi
Selain pengawasan PKL liar, Satpol PP Jakbar juga mulai menggencarkan kegiatan “Jumat Bersih” di area trotoar Kota Tua untuk mengatasi sampah plastik sisa dagangan PKL yang menumpuk.
Meskipun pengawasan digencarkan, Goodman mengungkapkan tantangan utama adalah PKL kerap kembali berjualan setelah diberi teguran atau ditertibkan.
Oleh karena itu, pihaknya mendorong Suku Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Sudin PPKUKM) untuk memanfaatkan gedung-gedung kosong di kawasan tersebut.
“Mereka (PKL) sih kemarin mengeluh karena enggak ada loksem (lokasi sementara) di sini, makanya berjualan liar. Mungkin itu bisa diasistensi,” imbuh Goodman.
Goodman berharap adanya kerja sama lintas sektor seperti Dishub dan Unit Pengelola Kawasan (UPK) Kota Tua dapat memperkuat pengawasan dan membuat pengunjung semakin nyaman berwisata.
Pada pantauan pukul 11.00 WIB, titik yang kerap dikeluhkan pengunjung—yakni di sekitar pintu keluar Stasiun Kota menuju area Taman Fatahillah—terlihat bersih dari PKL dan ojek online (ojol) yang berhenti liar. “Soalnya kalau pengunjung datang, terus di situ ada PKL, ojol, itu makin tambah macet. Enggak elok dilihat,” pungkas Goodman. (Ant/P-2)
Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://mediaindonesia.com/megapolitan/839881/satpol-pp-gencarkan-pengawasan-pkl-liar-di-kota-tua




