Sedih! Penjual Makanan Kaki Lima Digusur usai 60 Tahun Beroperasi
Makanan

Sedih! Penjual Makanan Kaki Lima Digusur usai 60 Tahun Beroperasi

Koranriau.co.id-



Jakarta

Setelah beroperasi lebih dari 10 tahun, penjual kaki lima di salah satu wilayah Malaysia harus gulung tikar. Bukan karena tidak laku, melainkan karena diperintahkan untuk tutup.

Sama seperti di Indonesia, di Malaysia para penjual makanan juga kerap menghadapi masalah.

Di Indonesia kabar terbaru menunjukkan para penjual makanan di District Blok M pamit undur diri karena biaya sewa yang sangat mahal. Sedangkan di Malaysia, para penjual makanan kaki lima terpaksa menutup gerai mereka karena diminta oleh pihak luar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagi sebagian orang, pemindahan atau penutupan gerai bukan sekadar menghilangkan lokasi bisnis yang strategis, melainkan juga pertanda berakhirnya sejarah kuliner bersama pelanggan setia.

Pasalnya para penjual makanan di Jalan 51/217 PJS 51, Malaysia ini telah beroperasi selama lebih dari enam dekade atau sekitar 60 tahun, lapor thesun.my pada Jumat, (5/9/2025).

Tempat penuh kenangan dengan pelanggan setia ini tutup karena memang diperintahkan oleh pihak berwajib.

Seorang pedagang kaki lima yang keluarganya telah berjualan selama empat generasi mengungkap, rasanya seperti sebagian hidupnya direnggut. Penjual ini telah beroperasi sejak tahun 1998. Memulai usahanya mulai pukul 05.00 pagi sampai 14.00 siang untuk melayani lebih dari 300 pelanggan.

'Hawker Culture' Dinominasikan Singapura ke UNESCO, Malaysia Protes Keras(Gambar hanya ilustrasi) penjual makanan di salah satu daerah Malaysia terpaksa tutup meski sudah lebih dari 10 tahun berjualan di sana. Foto: Istimewa

Tidak diketahui penjual tersebut menawarkan hidangan apa. Namun menurut pemiliknya, tempat tersebut sangat strategis.

“Saya punya pelanggan tetap dan selama bertahun-tahun, pedagang kaki lima lainnya juga sudah seperti keluarga bagi saya,” ujarnya.

Penjual ini merasa sedih dan kesulitan karena harus berpisah setelah sekian lama saling mengenal penjual lain dan pelanggan.

Kabar penggusuran tersebut juga terjadi tiba-tiba. Para penjual makanan kaki lima ini mengaku sebelum diminta mengosongkan tempat, mereka tidak diberi pemberitahuan tertulis yang semestinya.

Para penjual hanya dipanggil secara mendadak untuk rapat dengan Dewan Kota Petaling Jaya. Di situlah mereka baru diberitahu hanya punya sisa waktu satu bulan untuk berjualan.

Salah satu penjual anonim mengatakan rencana awalnya ingin mewariskan bisnis tersebut kepada anak-anaknya. Namun, situasinya saat ini justru tidak memungkinkan.

Makanan kaki lima(Gambar hanya ilustrasi) penjual di wilayah tersebut diminta pindah karena akan ada penggalian di tempat awal mereka jualan. Foto: iStock

Alasan para penjual makanan ini diminta pindah karena tanah tersebut dibutuhkan untuk peningkatan drainase dan parkir. Namun setelah pembangunan selesai, para penjual tetap tidak diizinkan kembali ke sana.

Ada juga penjual makanan India yang sudah beroperasi selama 20 tahun mengungkap kesedihannya meninggalkan tempat tersebut.

“Tempat ini sudah berdiri selama 60 tahun. Kios saya sudah berdiri selama 20 tahun sementara kios di ujung sudah lebih dari 50 tahun. Kami tidak punya listrik tetapi tetap bertahan,” jelas penjual anonim.

Para penjual kaki lima ini mendapat tempat baru di sekitar Seksyen 51a, Malaysia. Namun menurut penjual, lokasi tersebut kecil dengan tempat parkir terbatas, sehingga memasak pun jadi tantangan.

Pemindahan lokasi membuat penjual khawatir apakah pelanggan akan datang atau tidak. Bagaimana pun mereka tidak punya pilihan lagi karena jualan merupakan mata pencaharian utama mereka.

Ali, penjual makanan yang telah berjualan selama 11 tahun mengakui pengusiran mendadak tersebut membuatnya perlu berpikir kembali dengan masa depannya.

“Saya pikir saya akan fokus saja mencari nafkah di sini, menabung, dan terus bekerja,” jelasnya.

Penjual lain bernama Shahilabani Abdul Malik turut bersuara. Ia mengeluh karena hanya dapat tempat baru, tetapi tidak ada kompensasi uang yang diberikan.

“Kami terpaksa patuh. kami sudah lama di sini, tapi kami tidak bisa melawan aturan,” jelas Shahilabani.

(aqr/adr)

Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://food.detik.com/info-kuliner/d-8100614/sedih-penjual-makanan-kaki-lima-digusur-usai-60-tahun-beroperasi

redaksiriau
Redaksi Riau Merupakan Jurnalis Part Time Dari Koran Riau yang bekerja di beberapa media skala nasional di indonesia
https://www.koranriau.co.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *