Sertifikat Halal di Dua Hotel Bintang 5 Dicabut Gegara Pesta Alkohol

Jakarta –

Sertifikat halal di dua hotel bintang 5 ini berakhir dicabut usai insiden pesta minuman alkohol yang digelar di sana. Begini temuannya.

Sertifikat halal diberikan kepada sebuah restoran atau hotel untuk menjamin kehalalan menu-menu yang disajikan di sana. Dengan begitu, muslim bisa bersantap dengan nyaman.

Namun, dalam perjalanannya, sertifikat halal mungkin saja dicabut dari sebuah tempat karena kelalaian yang dilakukan. Contohnya terjadi pada kasus dua hotel bintang 5 di Melaka, Malaysia ini.

Mengutip World of Buzz (26/5/2025), Divisi Penegakan Hukum Departemen Agama Islam Melaka (JAIM) menanggapi adanya pengaduan dari masyarakat sebelum mencabut sertifikat halal pada hotel tersebut. Disebutkan bahwa ada ‘pesta alkohol’ yang berlangsung.

Kepala Bagian Pendidikan, Pendidikan Tinggi, dan Urusan Agama, Datuk Rahmad Mariman, mengatakan bahwa selama penggerebekan timnya menemukan penyelenggara pesta menggunakan peralatan dari dapur bersertifikat halal.

JAIM menemukan ada wadah minuman keras tercampur dengan peralatan dapur di tempat yang sudah bersertifikat halal. Foto: Viral Press

“Saat pemeriksaan, para pihak terkait sedang dalam perjalanan. Ditemukan bahwa wadah minuman keras tercampur dengan peralatan dapur yang telah bersertifikat halal. Pihak hotel juga mengakui kesalahan tersebut, dan kami mengambil tindakan tegas untuk segera mencabut sertifikat halal yang telah dikeluarkan 5 tahun lalu,” katanya.

Lantas, apakah hotel bintang 5 itu bisa mendapatkan sertifikat halal kembali?

Kedua hotel kini tengah diberi waktu 3 bulan untuk mengajukan kembali sertifikasi halal mereka. Selama periode ini, jika JAIM merasa puas dengan upaya yang dilakukan oleh hotel-hotel tersebut, maka sertifikat halal mereka dapat dikembalikan asalkan mereka memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan dan tidak mengulangi pelanggaran yang sama.

Datuk Rahmad Mariman mengatakan sertifikat halal bisa didapatkan lagi dengan beberapa syarat. Foto: World of Buzz

“Namun, hingga hari ini, mereka belum mengajukan kembali (sertifikat halal) dan JAIM akan terus memantau untuk memastikan bahwa tidak ada pelanggaran serupa yang dilakukan oleh 30 hotel lain yang memiliki sertifikat halal,” ujar Datuk Rahmad Mariman.

“Selain itu, di tingkat pemerintah negara bagian, kami tidak akan menyelenggarakan program apa pun di hotel-hotel yang tidak memiliki sertifikat halal, sampai mereka mendapatkan kembali sertifikat tersebut,” tutupnya.

(adr/odi)