Sinopsis Film Straw Kehidupan Sulit Ibu Tunggal Menghadapi Kemiskinan

STRAW adalah film yang baru saja dirilis di platform Netflix pada 6 Juni 2025. Film ini langsung mendapat banyak pujian karena alur cerita dan perannya yang penuh emosional.

Film yang berdurasi 108 menit ini dibintangi oleh Sinbad, Rockmond Dunbar, Ashley Versher, Glynn Turman.

Janiyah Wiltkinson (Taraji P. Henson), seorang ibu tunggal yang hidup dalam kemiskinan dan harus merawat anaknya, Aria (Gabby Jackson), yang sering sakit.

Pada suatu hari yang penuh tekanan ia menghadapi belit masalah ekonomi, kehilangan tempat tinggal karena tidak bisa membayar sewa, pekerjaan yang menuntut, dan tekanan dari lingkungan.

Aria dikabarkan mengalami buli di sekolah dan terseorong karena tidak mampu membayar makanannya. Dia dipaksa melawan sistem, bosnya kasar, pemilik apartemen mengusir, dan seorang polisi bertindak rasis.

Saat mengambil gaji, terjadi perampokan bersenjata di toko tempat ia bekerja. Dalam kekacauan, Janiyah menembak mati satu perampok kemudian, panik, juga menembak bosnya yang menuduhnya terlibat.

Ia lalu ke bank untuk mencairkan gaji yang berdarah. Saat ditolak karena tidak punya kartu identitas, ia mengambil alih bank dengan senjata, menciptakan skenario bom karena alat sains anaknya disangka bom.

Detektif Kay Raymond (Teyana Taylor), mantan negosiator militer, serta manajer bank Nicole (Sherri Shepherd) mulai berempati terhadapnya dan menjalin kontak untuk menengahi situasi.

Sebuah twist emosional muncul, ternyata Aria telah meninggal malam sebelumnya akibat kejang dan sepanjang hari tersebut, kehadirannya hanya halusinasi Janiyah karena stress dan duka mendalam.

Dalam klimaksnya, adegan kekerasan seperti polisi menembak atau FBI menyerbu adalah halusinasi. Yang sebenarnya terjadi, Janiyah menyerah dengan tenang dan damai, didampingi Det. Raymond dan Nicole, diiringi kerumunan pendukung diluar.

Straw adalah film yang mengguncang memadukan ketegangan thriller dengan drama keluarga yang emosional. Dengan plot twist yang menghantam, film ini memantik empati dan refleksi mengenai sistem sosial, kesehatan mental, dan potensi harapan dalam kemanusiaan. (Z-4)